Sandiwartanews.com –Kuningan  – Kabar gembira mewarnai peringatan Hari Jadi ke-527 Kabupaten Kuningan pada Senin (1/9/2025). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan resmi menuntaskan hutang tunda bayar tahun anggaran 2024 sebesar Rp96,7 miliar. Pelunasan ini dilakukan lebih cepat dari target awal Desember 2025, sekaligus menjadi kado istimewa bagi masyarakat Kuningan.

Bupati Kuningan, Dian, menegaskan capaian tersebut merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan fiskal. “Alhamdulillah, di momentum Hari Jadi Kuningan ini, kita bisa memberikan kabar baik. Tunda bayar 2024 sebesar Rp96,7 miliar sudah tuntas. Dana pembayaran diperoleh dari efisiensi belanja serta optimalisasi pendapatan daerah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat daerah, termasuk kecamatan, yang dinilai berhasil melakukan pengetatan anggaran dan percepatan penerimaan daerah.
“Terima kasih kepada perangkat daerah penghasil pendapatan yang terus berupaya melakukan percepatan penerimaan dan optimalisasi pendapatan. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan kita,” ujarnya.

Meski demikian, Bupati mengingatkan bahwa tantangan ke depan masih cukup berat, terutama dalam penyelesaian rencana pembangunan 2025 yang membutuhkan anggaran besar. “Untuk infrastruktur dan program prioritas, kita akan mencari solusi bersama DPRD agar kebutuhan pembiayaan dapat terpenuhi,” jelasnya.

Menurutnya, pelunasan hutang tunda bayar bukan sekadar pencapaian teknis fiskal, melainkan simbol hadiah terbaik bagi Kabupaten Kuningan di hari jadinya.
“Ini adalah kado terindah untuk Kuningan. Dengan kerja keras, disiplin, dan kolaborasi, kita bisa menyelesaikan persoalan tanpa menambah beban pinjaman,” tegasnya.

Komitmen Tanpa Tunda Bayar ke Depan

Lebih lanjut, Bupati Dian memastikan Pemkab Kuningan berkomitmen untuk tidak lagi mengulangi praktik tunda bayar pada tahun-tahun berikutnya.
“Mulai 2026, kita pastikan tidak boleh lagi ada tunda bayar. Transparansi dan akuntabilitas akan terus dijaga agar APBD benar-benar menjadi instrumen yang sehat bagi pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Ia menambahkan, disiplin pengelolaan kas akan terus diperkuat sejalan dengan implementasi program unggulan Ajeg Timbangan, yang telah dicanangkan sebelumnya sebagai bagian dari tata kelola keuangan daerah yang lebih berkelanjutan.