Sandiwartanews.com – KUNINGAN – Selasa, 15 Juli 2024, menjadi hari kedua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang penuh makna bagi siswa-siswi baru SMP Negeri 4 Kuningan. Suasana haru dan semangat membara terpancar di salah satu ruang kelas sekolah yang berlokasi di Kelurahan Cijoho tersebut, saat Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn., atau yang akrab disapa Amih Tuti, hadir menyapa dan memberikan wejangan. Kehadiran beliau bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk kepedulian mendalam terhadap masa depan generasi muda Kuningan.
Dalam sambutannya yang penuh kehangatan, Amih Tuti menyoroti isu krusial yang kerap menghantui lingkungan pendidikan: perundungan atau bullying. Dengan nada tegas namun penuh kasih, beliau menyampaikan pesan yang menyentuh hati para siswa. “Anak-anakku yang Amih cintai, sepakat ya, kita tidak boleh ada perundungan, tidak boleh ada yang saling mem-bully. Kalian adalah sama, anak-anak bangsa yang insya Allah ke depan akan menjadi penerus bangsa. Ibu yakin, dari seluruh siswa yang baru masuk ini insya Allah akan menjadi orang-orang hebat,” ujar Amih Tuti, menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan empati sejak dini. Penekanan pada kesetaraan dan potensi luar biasa setiap individu menjadi fondasi kuat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif.
Disiplin Fondasi Prestasi: Dari Waktu Tidur hingga Kepatuhan Aturan Sekolah
Selain menyuarakan kampanye anti-bullying, Amih Tuti juga tak lupa mengingatkan pentingnya disiplin dalam berbagai aspek kehidupan siswa. Beliau menyoroti beberapa kebijakan sekolah yang perlu dipatuhi demi kebaikan bersama. Larangan membawa telepon genggam, larangan berkendara di bawah umur tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM), serta peraturan ketat mengenai jam masuk sekolah menjadi poin-poin penting yang ditekankan.
“Sekarang sudah diberlakukan jam masuk sekolah pukul setengah tujuh ya, maka anak-anak harus tidur lebih cepat dan jangan tidur larut malam. Jangan sampai bangun kesiangan. Mohon kehati-hatian juga ketika berangkat ke sekolah, jangan karena bangun kesiangan jadi buru-buru malah nanti membahayakan perjalanan ke sekolah,” kata Amih Tuti, penuh perhatian. Pesan ini bukan sekadar imbauan, melainkan pengingat bahwa disiplin waktu dan keselamatan diri adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam studi maupun kehidupan. Kebiasaan tidur lebih awal dan menghindari terburu-buru saat berangkat ke sekolah adalah langkah kecil namun berdampak besar pada kesehatan fisik dan mental siswa.
Gizi Seimbang, Otak Cemerlang: Dukungan Penuh untuk Program Makanan Bergizi Gratis
Salah satu program unggulan yang turut ditinjau oleh Amih Tuti adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Beliau berharap agar para siswa dapat menyambut program ini dengan antusias. Amih Tuti menjelaskan bahwa menu dalam MBG telah dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, mencakup karbohidrat, protein, sayuran, dan buah-buahan.
“Di dalam menu makan siang bergizi gratis ini sudah tentu diseimbangkan dengan kebutuhan anak. Jadi habiskan ya. Apalagi mungkin banyak yang tidak suka makan sayur di rumah, di sini harus dibiasakan makan sayur, karena Bapak Presiden ingin anak-anak bangsa adalah anak-anak cerdas yang mempunyai cita-cita tinggi,” tegas Amih Tuti. Pesan ini menggarisbawahi pentingnya nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan kognitif dan fisik siswa. Dengan asupan gizi yang seimbang, diharapkan para siswa memiliki energi dan fokus yang optimal untuk belajar dan berprestasi, mewujudkan cita-cita besar yang dicanangkan oleh pemimpin bangsa. Program MBG bukan hanya sekadar pemberian makan siang, melainkan investasi jangka panjang untuk kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Bentengi Diri dari Pengaruh Negatif: Narkoba Bukan Jalanmu!
Di akhir pesannya, Amih Tuti memberikan peringatan keras kepada para siswa agar menjauhkan diri dari hal-hal negatif, khususnya obat-obatan terlarang. Beliau menekankan bahaya narkoba yang dapat merusak cita-cita dan masa depan gemilang yang telah mereka impikan.
“Ingat ya, jangan sekali-kali mencoba, karena ini akan merusak cita-cita kalian. Kalau ada yang mengiming-imingi, kalian harus berani menolak. Tidak boleh mencoba-coba, jangan sekalipun dekat dengan pergaulan negatif seperti itu,” himbau Amih Tuti. Peringatan ini sangat relevan di tengah maraknya peredaran narkoba yang menyasar generasi muda. Dengan menanamkan keberanian untuk menolak dan menjauhi lingkungan negatif, Amih Tuti berharap para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang tangguh, berkarakter, dan mampu mengambil keputusan yang tepat demi masa depan mereka. Pesan ini menjadi pengingat penting bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik, tetapi juga tentang pembentukan moral dan karakter yang kuat.
Dengan kunjungan dan pesan-pesan inspiratif dari Wakil Bupati Kuningan, MPLS di SMP Negeri 4 Kuningan menjadi lebih dari sekadar pengenalan lingkungan. Ini adalah momen pembentukan karakter, penanaman nilai-nilai positif, dan persiapan diri para siswa untuk melangkah maju menuju masa depan yang penuh harapan. Semangat anti-bullying, disiplin, gizi seimbang, dan penolakan terhadap hal negatif adalah bekal berharga yang diberikan Amih Tuti untuk menjadikan siswa-siswi SMPN 4 Kuningan sebagai agen perubahan yang cerdas dan berintegritas.