Kuningan – Sandiwartanews.com — Festival Saung Rahayat kembali digelar sebagai wadah kolaborasi antara akademisi dan pelaku UMKM, menampilkan aneka camilan, kopi, kue, serta permainan tradisional khas daerah. Kegiatan ini, yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kuningan, bertujuan mendorong penguatan ekonomi rakyat sekaligus memperkuat jejaring komunitas lokal di kabupaten tersebut.
Festival Saung Rahayat dibuka secara resmi oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., di Pandapa Paramartha, Kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra, Minggu (21/12/2025). Acara ini menandai puncak program Community Development (Comdev) Universitas Prasetiya Mulya dengan tema “Baraya: Bareng Rahayat Aya Raharja”.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani, S.H., M.Kn., unsur Forkopimda, pimpinan perangkat daerah, camat, kepala desa, serta sivitas akademika Universitas Prasetiya Mulya. Kehadiran berbagai pihak menunjukkan sinergi lintas sektor dalam mendorong pengembangan UMKM dan ekonomi lokal.
Ketua Panitia Festival Saung Rahayat, Quinn Santoso, menjelaskan bahwa festival ini menampilkan hasil pendampingan mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya selama tiga bulan kepada 87 mitra. Mitra tersebut terdiri dari pelaku UMKM, BUMDes, desa wisata, industri kopi, hingga Kampus UMKM di Kabupaten Kuningan.
“Saung Rahayat bukan sekadar festival. Ini adalah ruang kolaborasi, pembelajaran, dan kebanggaan atas potensi Kuningan. Tema Baraya menegaskan bahwa kesejahteraan hanya tercapai melalui kebersamaan pemerintah, kampus, mahasiswa, dan masyarakat,” kata Quinn.
Menurut Quinn, festival ini juga menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk memahami produk lokal, mulai dari proses produksi hingga pemasaran, sehingga pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produknya. Dengan konsep interaktif, pengunjung tidak hanya melihat, tetapi juga belajar dan merasakan pengalaman langsung terkait usaha lokal.
Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Nur Hasan Wirajuda, menekankan bahwa program Community Development merupakan salah satu program unggulan universitas yang telah berjalan selama puluhan tahun. Program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu akademik, tetapi juga memahami realitas kehidupan desa sebagai fondasi empati dan rasa kebangsaan.
“Indonesia bukan hanya kota besar. Indonesia adalah desa-desa dengan kearifan lokal yang luar biasa. Kabupaten Kuningan memiliki potensi UMKM yang sangat besar. Melalui Comdev, mahasiswa belajar langsung dari masyarakat sekaligus berkontribusi nyata bagi pengembangan UMKM dan ekonomi lokal,” ujar Nur Hasan.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa terlibat aktif dalam pendampingan berbagai pelaku UMKM, mulai dari perencanaan produk, strategi pemasaran, hingga manajemen usaha. Pendekatan ini tidak hanya membantu pelaku UMKM meningkatkan kapasitas, tetapi juga memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam memahami tantangan dan peluang usaha di desa.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa yang langsung mendampingi masyarakat. Menurutnya, program semacam ini memberi dampak positif dalam membuka akses, meningkatkan kapasitas, serta mengubah pola pikir pelaku UMKM.
“Pembangunan sejati bukan sekadar ekonomi berputar, tetapi juga soal keadilan dan pemberdayaan. Perubahan besar lahir dari langkah kecil, kolaborasi, dan kerja bersama. Tidak ada Superman, yang ada Superteam,” tegas Bupati yang akrab disapa Bapa Urang.
Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, swasta, masyarakat, dan media menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Kerja sama dengan Universitas Prasetiya Mulya diharapkan terus diperkuat agar UMKM Kuningan semakin naik kelas dan berdaya saing.
Festival Saung Rahayat dimeriahkan dengan gelar karya UMKM, pertunjukan seni budaya, kompetisi kopi, dan berbagai lomba potensi unggulan daerah. Kegiatan ini menegaskan bahwa festival bukan sekadar hiburan, tetapi juga sebagai ajang promosi, edukasi, dan penguatan jejaring antar-pelaku UMKM serta masyarakat.
Pihak panitia menambahkan, festival ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat bisa mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, pengunjung dapat merasakan langsung pengalaman belajar melalui demo produk, workshop, serta kompetisi yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Keberhasilan Festival Saung Rahayat di Kuningan diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam memadukan edukasi, penguatan ekonomi, dan pelestarian budaya lokal. Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan hiburan, tetapi juga inspirasi, pengetahuan, dan akses untuk mengembangkan usaha mereka.
Dengan terciptanya ruang kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak, festival ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi rakyat bisa dicapai melalui pendekatan berbasis komunitas, kolaborasi lintas sektor, dan pemberdayaan lokal. Dukungan pemerintah, akademisi, dan masyarakat menjadi fondasi kuat untuk membangun UMKM yang berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara nyata.
Festival Saung Rahayat bukan sekadar acara tahunan, melainkan simbol nyata bagaimana kerja sama, inovasi, dan kreativitas masyarakat dapat menyatu untuk mendorong kemajuan ekonomi lokal dan penguatan komunitas di Kabupaten Kuningan.




