TPA Cipeucang Bersih Solusi Sampah Jadi Listrik Segera Hadir di Tangsel
sandiwartanews.com,..TANGERANG SELATAN Angin Segar untuk Warga Cipeucang Sampah Berubah Jadi Berkah Energi Di tengah kepungan sampah dan aroma tak sedap yang selama ini menjadi bagian dari keseharian warga Cipeucang, angin segar akhirnya berhembus kencang. Proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) secara resmi akan dibangun di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Kabar baik ini membawa harapan baru bagi ribuan warga yang telah lama mendambakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan layak huni.
Selama bertahun-tahun, gunungan sampah di wilayah ini kerap menjadi permasalahan pelik yang mempengaruhi kehidupan sosial dan kesehatan masyarakat sekitar. Bau menyengat, keberadaan lalat, hingga potensi penyakit menjadi momok yang tak kunjung usai. Oleh karena itu, wajar jika mendengar rencana besar ini, warga sekitar merasa sangat bahagia dan gembira. Mereka melihat PSEL Cipeucang bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan sebuah solusi nyata yang akan mengubah wajah lingkungan mereka.
Harapan Warga Sekitar TPA Cipeucang Lingkungan Bersih dan Lapangan Kerja Baru
Tamam (37), seorang warga yang tinggal persis di sekitar TPA Cipeucang, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Ya, kalau bisa mengatasi sampah yang ada di Tangsel, saya sangat senang. Karena memang sampah di Tangsel ini harus dikelola dengan baik dan benar,” ungkap Tammam pada Senin (7/7/2025). Pernyataan Tamam merefleksikan perasaan banyak warga lain yang senasib dengannya. Mereka telah lama menanti gebrakan signifikan dari pemerintah daerah untuk menangani masalah sampah yang kian menggunung.
Lebih lanjut, Tammam juga menyoroti potensi lain dari mega proyek ini yang tak kalah pentingnya: penciptaan lapangan pekerjaan. “Pasti banyak juga lapangan pekerjaan, ya Alhamdulillah ini harus didukung untuk upaya yang dilakukan pemerintah dan harus dikawal,” tambahnya. Aspek penciptaan lapangan kerja ini menjadi angin segar ganda, mengingat tingkat pengangguran di beberapa daerah masih menjadi isu krusial. Dengan adanya PSEL, diharapkan puluhan hingga ratusan warga lokal bisa terserap sebagai tenaga kerja, baik selama fase konstruksi maupun operasional. Ini adalah sebuah bonus yang melengkapi manfaat lingkungan yang akan dihasilkan.
Proyek Ambisius PSEL Cipeucang Teknologi Modern dan Investasi Triliunan Rupiah
Rencana pembangunan pengelolaan sampah menjadi energi listrik ini memang bukan proyek sembarangan. PSEL Cipeucang akan dibangun dengan nilai investasi yang fantastis, mencapai Rp2,65 triliun. Dana sebesar ini akan digelontorkan oleh konsorsium gabungan antara PT Indoplas Energi Hijau dari Indonesia dan perusahaan raksasa asal Tiongkok, China Tianying Inc. Keterlibatan perusahaan internasional dengan rekam jejak terbukti dalam pengelolaan sampah modern menjamin penggunaan teknologi terkini dan standar operasional yang tinggi.
PSEL ini dirancang untuk mampu mengolah hingga 1.100 ton sampah per hari. Jumlah ini sangat signifikan dan diharapkan dapat menuntaskan permasalahan penumpukan sampah di Tangsel secara drastis. Dari jumlah sampah tersebut, proyek ini ditargetkan mampu menghasilkan listrik bersih sebesar 15,7 megawatt. Angka ini bukan hanya sekadar angka; 15,7 megawatt listrik bersih berarti kontribusi nyata terhadap pasokan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, dan secara tidak langsung membantu mengurangi jejak karbon.
Teknologi Ramah
Lingkungan Moving Grate Incinerator untuk Minim Polusi
Salah satu aspek krusial yang ditekankan dalam proyek PSEL Cipeucang adalah penggunaan teknologi yang ramah lingkungan. Teknologi moving grate incinerator yang akan diterapkan diklaim minim polusi dan telah terbukti efektif di banyak negara maju. Teknologi ini memastikan proses pembakaran sampah berlangsung efisien dengan emisi gas buang yang terkontrol ketat, sesuai dengan standar lingkungan global. Dengan demikian, kekhawatiran akan dampak buruk dari proses pembakaran sampah terhadap kualitas udara dapat diminimalisir. Ini adalah kabar baik bagi kesehatan warga sekitar dan ekosistem lokal.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan sendiri menegaskan bahwa proyek PSEL Cipeucang sepenuhnya menggunakan skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Skema ini memastikan bahwa pembangunan dan operasional proyek tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ini adalah langkah cerdas pemerintah daerah dalam menarik investasi swasta untuk proyek-proyek vital tanpa menguras kas daerah. Jika berjalan sesuai rencana, PSEL Cipeucang akan menjadi salah satu model pengelolaan sampah modern terbaik di Indonesia. Proyek ambisius ini dijadwalkan akan mulai dibangun pada akhir tahun 2025.
Pembangunan PSEL Cipeucang diharapkan menjadi tonggak sejarah bagi Kota Tangerang Selatan dalam mewujudkan kota yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. Proyek ini membuktikan bahwa sampah, yang selama ini dianggap masalah, dapat diubah menjadi berkah energi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.