sandiwartanews.com KUNINGAN, (17/07/2025) – Setiap tanggal 17, segenap instansi pemerintah di Indonesia memperingati Hari Kesadaran Nasional. Namun, di Kabupaten Kuningan, peringatan pada Kamis ini terasa berbeda. Bertempat di Lapangan gedung kantor area Pemerintah Kabupaten Kuningan, Kawasan KIC, acara ini menjadi ajang introspeksi mendalam, khususnya bagi lima Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) utama. Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn, yang hadir mewakili Bupati, menegaskan bahwa momentum ini jauh lebih dari sekadar seremonial. Ini adalah panggilan untuk memperkuat komitmen, etos kerja, dan integritas demi pelayanan publik yang prima.
Upacara yang dihadiri perwakilan dari Sekretariat Daerah, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) ini menjadi sorotan utama. Wabup Tuti menekankan pentingnya memaknai Hari Kesadaran Nasional sebagai fondasi untuk refleksi diri. “Hari Kesadaran Nasional hendaknya dimaknai sebagai momentum refleksi bagi seluruh aparatur untuk memperkuat semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh makna.
3 Pilar Utama Pengabdian Disiplin, Etos Kerja, dan Integritas Aparatur
Dalam pidatonya yang menginspirasi, Wakil Bupati Tuti Andriani menguraikan tiga pilar utama yang harus senantiasa dipegang teguh oleh setiap aparatur negara: disiplin, etos kerja, dan integritas. Ia menegaskan bahwa upacara ini “bukan juga hanya sebagai seremonial, tetapi wujud nyata komitmen kita sebagai aparatur negara untuk terus menegakkan disiplin, etos kerja, integritas, dan pelayanan publik yang prima.” Pernyataan ini sontak menggema di antara para peserta, mengingatkan kembali esensi dari peran mereka sebagai abdi negara.
Pentingnya menjaga ketiga pilar ini tidak bisa diremehkan. Disiplin memastikan setiap tugas terlaksana sesuai prosedur dan waktu yang ditetapkan, menghindari penundaan yang dapat merugikan masyarakat. Etos kerja yang tinggi mendorong inovasi dan efisiensi, memastikan setiap sumber daya digunakan secara optimal. Sementara itu, integritas adalah landasan moral yang menjaga aparatur dari praktik korupsi dan kolusi, membangun kepercayaan publik yang tak tergoyahkan. Tanpa ketiga pilar ini, kualitas pelayanan publik akan menurun drastis, menghambat kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Wabup Ajak Aparatur Berintrospeksi dengan 3 Pertanyaan Kritis
Salah satu momen paling krusial dalam upacara tersebut adalah ketika Wakil Bupati Tuti Andriani mengajak seluruh aparatur untuk melakukan introspeksi mendalam. Ia mengajukan serangkaian pertanyaan retoris namun sangat fundamental, yang menantang setiap individu untuk merenungkan kembali kinerja dan kontribusi mereka selama ini. “Sudahkah kita memberikan pelayanan terbaik? sudahkah kita menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku? dan sudahkah kita mengukir sejarah berdampak demi kemashlahatan masyarakat banyak?” tanyanya, membuat suasana hening sejenak, diiringi oleh pemikiran serius para peserta.
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan sekadar retorika kosong. Di baliknya terkandung dorongan kuat untuk evaluasi diri secara jujur dan komprehensif. Pelayanan terbaik berarti responsif, transparan, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Menjadi contoh dalam bersikap dan berperilaku mencakup integritas moral, kepatuhan hukum, dan etika profesional. Sementara itu, mengukir sejarah berdampak berarti setiap tindakan dan kebijakan yang diambil harus mampu membawa perubahan positif dan signifikan bagi kehidupan masyarakat Kuningan secara luas.
Pentingnya introspeksi ini bukan hanya untuk perbaikan individu, tetapi juga untuk peningkatan kualitas organisasi secara keseluruhan. Dengan memahami kelemahan dan kekuatan diri, setiap aparatur dapat merumuskan langkah-langkah perbaikan yang konkret, baik dalam kapasitas pribadi maupun dalam lingkup kerja tim.
Sinergi dan Kebersamaan Kunci Sukses 2025 Menuju Kuningan Maju
Wakil Bupati Tuti Andriani menutup pidatonya dengan pesan optimisme yang kuat. Ia menyatakan keyakinannya bahwa dengan sinergi dan semangat kebersamaan, setiap tantangan yang menghadang dapat diatasi. “Setiap dari kita memiliki peran yang berbeda-beda, tetapi kita memiliki satu tujuan yang sama, yaitu membangun perubahan demi kesejahteraan,” tegasnya, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas SKPD dan antarindividu.
Tahun 2025 menjadi tahun krusial bagi pembangunan di Kabupaten Kuningan. Berbagai program dan inisiatif telah dicanangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mulai dari infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi kreatif. Namun, realisasi semua ini tidak mungkin tanpa adanya sinergi yang kuat antara seluruh elemen pemerintahan. Baik Sekretariat Daerah sebagai pusat koordinasi, Inspektorat sebagai pengawas, Bappeda sebagai perencana, Satpol PP sebagai penegak ketertiban, maupun Kesbangpol sebagai penjaga persatuan, semuanya memiliki peran vital yang saling melengkapi.
Semangat kebersamaan yang ditekankan oleh Wabup Tuti adalah fondasi untuk mencapai tujuan bersama ini. Ini berarti setiap aparatur harus mampu melepaskan ego sektoral, bekerja sama lintas batas fungsional, dan fokus pada satu visi: kemajuan Kabupaten Kuningan dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan demikian, setiap program yang dijalankan akan memiliki dampak maksimal dan berkelanjutan, mengukir prestasi yang membanggakan bagi seluruh warga Kuningan.
Komitmen Bersama untuk Pelayanan Publik Berkelas Dunia
Peringatan Hari Kesadaran Nasional di Kuningan ini menegaskan kembali komitmen Pemerintah Kabupaten untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pesan Wakil Bupati Tuti Andriani adalah seruan untuk bertindak, bukan sekadar merenung. Ini adalah ajakan untuk mewujudkan nilai-nilai luhur kepemerintahan yang baik: transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Diharapkan, setelah upacara ini, setiap aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan akan semakin termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaiknya, menjadikan Kuningan sebagai contoh daerah yang sukses dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan melayani. Mari bersama-sama wujudkan Kuningan yang lebih baik, lebih maju, dan lebih sejahtera!