Sandiwartanews.com – Bangli, Bali – Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, secara resmi mengukuhkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bangli masa bakti 2025-2030. Pengukuhan ini dilaksanakan pada Selasa, 10 Juli 2025, bertempat di Gedung Bhukti Mukti Bhakti Kantor Bupati Bangli.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bangli masa bakti 2025-2030. Forum ini dibentuk sebagai wadah kolaboratif dan partisipatif yang melibatkan berbagai unsur, termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, relawan, dan media, dengan tujuan menurunkan risiko bencana dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat.

  • Yang mengukuhkan: Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta.
  • Yang dikukuhkan: Pengurus dan anggota FPRB Kabupaten Bangli Masa Bhakti 2025-2030.
  • Hadir dalam kegiatan: Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Kab. Bangli I Ketut Suastika, Dandim 1626/Bangli Letkol Kav I Ketut Artha Negara, Kabagops Polres Bangli, BPBD Provinsi Bali, Kalaksa BPBD dan Damkar Kab. Bangli, Ketua FPRB Provinsi Bali, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, serta seluruh pengurus dan anggota FPRB Kabupaten Bangli.
  • Ketua FPRB Kab. Bangli yang baru dilantik: I Wayan Wiwin.

Selasa, 10 Juli 2025. Rencana pengukuhan ini sendiri sudah direncanakan sejak bulan Maret 2025, setelah diterbitkannya surat keputusan Bupati Bangli Nomor 300.2.3/135/2025 tertanggal 18 Maret 2025.

Doc. Bupati Bangli
Doc. Bupati Bangli

Gedung Bhukti Mukti Bhakti Kantor Bupati Bangli.

Pembentukan FPRB Kabupaten Bangli sangat penting sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kabupaten Bangli memiliki delapan potensi risiko bencana, yaitu gempa bumi, erupsi gunung api, tanah longsor, banjir, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, serta wabah penyakit. Oleh karena itu, forum ini dibentuk untuk membangun ketangguhan daerah terhadap ancaman bencana melalui kolaborasi pentahelix (pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media).

Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, berharap FPRB dapat menjadi ruang nyata kolaborasi dengan semangat “jengah” dan kebersamaan. Ia juga mengharapkan FPRB terus meningkatkan kapasitas anggotanya melalui pelatihan dan edukasi berkelanjutan, serta segera berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana dianggap krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Dengan demikian, FPRB diharapkan tidak hanya memperkuat koordinasi dan edukasi, tetapi juga menjadi mitra penting pemerintah dalam upaya pengurangan risiko bencana di Bangli.