Sandiwartanews.com – KUNINGAN – Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2025 di Kabupaten Kuningan menjadi titik tolak penguatan komitmen daerah dalam memerangi bahaya narkotika. Acara yang digelar secara hybrid di Kantor BNN Kabupaten Kuningan pada Kamis (26/06/2025) ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, serta sejumlah perwakilan dari berbagai instansi terkait dan elemen masyarakat. Momentum HANI 2025 dimanfaatkan untuk meneguhkan kembali strategi “War on Drugs” yang digagas oleh pemerintah, sebuah upaya komprehensif untuk menanggulangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, menegaskan bahwa HANI 2025 bukan sekadar seremoni, melainkan momentum krusial untuk bersama-sama menjaga Kabupaten Kuningan dari cengkeraman narkotika. Beliau menekankan pentingnya peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Strategi Holistik “War on Drugs”
Konsep “War on Drugs” yang menjadi payung penanggulangan narkoba mengadopsi pendekatan holistik yang terbagi dalam tiga pilar utama: soft power, hard power, dan smart power.
Soft power berfokus pada upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi, pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang imun terhadap narkoba, serta rehabilitasi bagi para pecandu. Aspek ini sangat vital untuk membangun kesadaran kolektif dan membentengi individu, terutama generasi muda, dari godaan narkoba.
Di sisi lain, hard power adalah bentuk penegakan hukum yang tegas melalui pemberantasan jaringan peredaran narkotika. Ini mencakup penangkapan pengedar, penyitaan barang bukti, dan penindakan hukum yang setimpal bagi para pelaku. Kehadiran aparat penegak hukum yang sigap dan responsif menjadi kunci keberhasilan dalam memutus mata rantai peredaran gelap narkoba.
Sementara itu, smart power memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk mendukung upaya penanggulangan. Hal ini bisa berupa pengembangan sistem informasi untuk pemetaan jaringan narkoba, pemanfaatan media sosial untuk kampanye anti-narkoba, atau penggunaan teknologi forensik dalam penyelidikan. Adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi keniscayaan mengingat modus operandi kejahatan narkotika yang semakin canggih.
Sinergi Lintas Sektor dan Peran Generasi Muda
Perang melawan narkoba, menurut Wabup Tuti, memerlukan sinergitas dan kerja sama yang erat di berbagai tingkatan, mulai dari regional, nasional, hingga internasional. Kolaborasi ini mencakup pertukaran informasi intelijen, penyelidikan bersama, hingga operasi gabungan untuk membongkar sindikat narkotika lintas batas. Tanpa kerja sama yang solid, ancaman narkotika akan semakin sulit diatasi.
Secara khusus, Tuti Andriani menyoroti peran strategis generasi muda. “Generasi muda merupakan penggerak pembangunan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera harus dilibatkan sebagai penggiat dalam mengkampanyekan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat,” tambah beliau. Pelibatan generasi muda sebagai agen perubahan diharapkan dapat menciptakan efek domino dalam menyebarkan pesan anti-narkoba dan membangun ketahanan diri di kalangan teman sebaya dan komunitas mereka. Mereka adalah garda terdepan yang perlu dibekali pengetahuan dan kesadaran untuk menjauhi narkoba dan menjadi pelopor gaya hidup sehat.
Komitmen Kuat Menghadapi Tantangan Tanpa Batas
Ancaman kejahatan narkotika terus berevolusi dengan modus operasi yang kian beragam dan sulit diprediksi. Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan komitmen, semangat, dan tekad yang kuat dalam mengatasi permasalahan yang tanpa batas. Wabup Tuti menegaskan bahwa memerangi narkoba sampai tuntas menjadi prioritas pemerintah bersama dengan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kuningan, melalui BNN Kabupaten Kuningan dan instansi terkait lainnya, berkomitmen untuk terus memperkuat program-program pencegahan, rehabilitasi, dan penindakan. Namun, keberhasilan ini tidak akan tercapai tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Dari keluarga, lingkungan pendidikan, komunitas agama, hingga organisasi kemasyarakatan, semua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
Peringatan HANI 2025 di Kuningan menjadi pengingat bahwa perang melawan narkoba adalah perjuangan panjang yang membutuhkan partisipasi aktif dan berkelanjutan dari semua pihak. Dengan sinergi yang kuat dan komitmen yang tak tergoyahkan, Kabupaten Kuningan optimis dapat terus menekan angka penyalahgunaan dan peredaran narkotika, demi mewujudkan generasi muda yang sehat, produktif, dan bebas dari jerat narkoba.