Sandiwartanews.com – Serdang Bedagai -Semangat kepedulian dan gotong royong ditunjukkan secara nyata oleh para guru di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Sebanyak lima ekor lembu kurban berhasil disembelih dan didistribusikan kepada ratusan anak yatim piatu serta keluarga kurang mampu dari seluruh sekolah dasar di kecamatan tersebut pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan aksi sosial pembagian daging kurban dari lima ekor lembu yang dananya terkumpul secara swadaya oleh para guru dan kepala sekolah. Daging kurban tersebut dibagikan kepada anak yatim piatu dan keluarga miskin di wilayah tersebut.
Inisiatif mulia ini datang dari para guru dan kepala sekolah dari lima gugus SD di Kecamatan Tanjung Beringin. Mereka secara kolektif mengumpulkan dana selama beberapa bulan menjelang Iduladha 1446 H. Mahdar Suryani, S.Ag., Kepala SD Negeri 106217 Lorong Amaliun, bertindak sebagai Ketua Panitia. Turut hadir pula Firman Ginting, S.Pd., M.M., Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Beringin, yang memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini. Penerima manfaat adalah ratusan anak yatim piatu dan keluarga kurang mampu dari seluruh sekolah dasar di Kecamatan Tanjung Beringin.
Pelaksanaan penyembelihan dan distribusi daging kurban ini dilakukan pada Sabtu, 7 Juni 2025. Acara penyerahan simbolis dimulai pukul 07.30 WIB.
Acara penyerahan simbolis dilaksanakan di halaman Kantor Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjung Beringin. Sementara itu, proses penyembelihan dilakukan di lokasi masing-masing kelompok gugus SD, dan dagingnya didistribusikan langsung ke rumah-rumah penerima manfaat di Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh inisiatif para pendidik untuk menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial dan mengabdi kepada masyarakat, di luar tugas utama mereka sebagai pengajar. Seperti yang disampaikan Mahdar Suryani, “Kami pastikan distribusinya tepat sasaran.” Firman Ginting menambahkan, “Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sosial. Ini bukti nyata bahwa pendidikan bisa hadir dalam bentuk kepedulian langsung kepada masyarakat.” Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat nilai gotong royong, solidaritas antar guru, dan mengajarkan siswa arti berbagi serta keikhlasan.
Dana untuk pembelian lima ekor lembu kurban dikumpulkan secara swadaya oleh para guru dan kepala sekolah selama beberapa bulan. Data penerima manfaat, yaitu siswa-siswi yatim piatu dan keluarga miskin, dikumpulkan dan diverifikasi oleh masing-masing sekolah untuk memastikan distribusi yang tepat sasaran. Setiap sekolah menyerahkan daftar penerima yang divalidasi bersama, dengan rata-rata satu ekor lembu dibagikan kepada 35-40 keluarga.
Setelah penyerahan simbolis, proses penyembelihan dilakukan di lima titik berbeda yang mewakili masing-masing gugus SD. Daging kurban kemudian dikemas dalam paket seberat rata-rata 1,5–2 kg per keluarga, dan didistribusikan langsung kepada wali murid atau keluarga penerima. Mahdar Suryani menutup, “Kita ingin anak-anak tidak hanya mendapat pelajaran akademis, tetapi juga merasakan kehadiran guru dalam kehidupan sosial mereka. Ini yang kami sebut mengajar dengan hati, berkurban dengan cinta.”