sandiwartanews.com – Kuningan, – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah hulu Sungai Cisande pada Senin (16/6/2025) pukul 17.00 WIB menyebabkan ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) setinggi 4 meter dengan panjang 25 meter di Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan. Bencana ini memicu abrasi tanah parah yang kini mengancam keselamatan lima rumah warga di bantaran sungai.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bencana alam berupa ambruknya Tembok Penahan Tanah (TPT) dan longsoran serius di bantaran Sungai Cisande. Kejadian ini mengakibatkan empat rumah terdampak langsung dan satu rumah lainnya terancam roboh. Estimasi kerugian material akibat bencana ini mencapai Rp150.000.000,-.

Warga Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, khususnya pemilik empat rumah yang terdampak langsung (Bpk. Hasan, Sdr. Bayu Pamungkas Bagaskara, Bpk. Jaedi & Ibu Aminah, serta Bpk. Mulyana & Ibu Aan Anengsih) dan satu rumah yang terancam (Ibu Hj. Atik Mulyani). Pejabat Kepala Desa Bendungan, UCU SAMSURI, S.Kom, dan Sekretaris Desa Bendungan, SUPRIATNA, turut angkat bicara mewakili kekhawatiran warga.

Senin, 16 Juni 2025, pukul 17.00 WIB. Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan, tepatnya di bantaran Sungai Cisande. Derasnya hujan di bagian hulu Sungai Cisande memicu air bah yang datang secara tiba-tiba, menyebabkan TPT ambruk dan abrasi tanah yang berujung pada longsor.

Longsoran tanah kini berada tepat di belakang rumah warga, mengancam permukiman di sekitarnya. Pemerintah Desa Bendungan telah melaporkan kejadian ini kepada Bupati Kuningan melalui Hotline Kuningan Melesat, sekaligus memohon agar segera ada tindak lanjut. Sekretaris Desa Bendungan, Supriatna, mendesak dilakukannya normalisasi Sungai Cisande untuk mencegah korban jiwa dan kerusakan lebih lanjut, mengingat intensitas hujan yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Masyarakat sangat berharap respons cepat dari pemerintah daerah untuk melakukan tindakan preventif guna mengantisipasi bencana susulan.