Sandiwartanews.com -Lembur Pakuan, 8 Juni 2025 – Gubernur Maluku Utara, Sherly, melakukan kunjungan ke Lembur Pakuan pada Minggu (8/6/2025), dalam rangka berdiskusi dan bertukar pikiran dengan tokoh masyarakat, Dedi Mulyadi. Pertemuan ini menyoroti pentingnya transparansi dalam pemerintahan dan revitalisasi tradisi sebagai pendorong kemajuan.
Kunjungan Gubernur Maluku Utara untuk belajar mengenai transparansi dan revitalisasi tradisi dari Dedi Mulyadi.
Gubernur Maluku Utara, Sherly, dan Dedi Mulyadi, serta Mas Beno yang sering diceritakan Sherly.
Pertemuan ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran antara kedua pemimpin, khususnya terkait dengan gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi yang terbuka terhadap kritik dan gagasannya mengenai pentingnya menjaga tradisi serta transparansi anggaran. Sherly, yang mengaku sering mendengar cerita positif tentang Dedi Mulyadi, ingin menggali lebih dalam mengenai pendekatan kepemimpinannya.
Dalam suasana santai namun penuh makna, Sherly mengungkapkan kekagumannya terhadap Dedi Mulyadi, “Saya sering mendengar cerita dari Mas Beno,” ujarnya. Dedi Mulyadi menanggapi dengan rendah hati, “Banyak diceritakan, banyak dibuli.” Sherly lantas membalas, “Ini diceritakannya yang positif saja.” Namun, Dedi Mulyadi menekankan bahwa sisi negatif pun perlu diceritakan. “Yang negatifnya juga harus diceritain,” kata Dedi. Sherly mengaku belum mendengar cerita negatif, namun Dedi Mulyadi segera menanggapi, “Wah banyak, Ibu belum tahu saja, saya negatifnya banyak.”
Percakapan ini menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi adalah sosok yang tidak anti kritik, memahami bahwa pro dan kontra adalah hal yang wajar. Ia kemudian menyoroti permasalahan di Jawa Barat, “Problem dari orang Jawa Barat itu dia lama meninggalkan tradisinya.” Dedi Mulyadi mengajak untuk membangun kembali tradisi, menegaskan bahwa tradisi bukanlah bentuk ketertinggalan melainkan kemajuan, asalkan disampaikan dan dikelola dengan benar. Ia memberikan contoh konkret bagaimana menata kampung untuk menunjukkan bahwa tradisi dapat menjadi landasan kemajuan.
Dedi Mulyadi juga mengingatkan pentingnya menjaga alam dan kebersihan. Terkait transparansi, ia menjelaskan bagaimana kepercayaan publiknya meningkat 95% karena ia secara jujur menceritakan penggunaan anggaran. “Nih kita punya duit sekian, dipakai ini nih. Dulu belanja yang kurang tepat ini,” jelasnya. Ini menunjukkan bahwa transparansi adalah kunci utama untuk mendapatkan kepercayaan publik.
Pertemuan ini menjadi ajang saling berbagi dan belajar, mengingat keduanya sama-sama baru menjabat sebagai gubernur. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi kedua belah pihak dalam menjalankan kepemimpinan masing-masing.