Sandiwartanews.com – Dumai Prajurit TNI kembali menunjukkan taringnya dalam memberantas peredaran narkotika. Tim Fleet One Quick Response (F1QR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,54 kilogram dari jaringan internasional asal Malaysia. Penemuan ini diperkirakan menyelamatkan ratusan ribu jiwa dari ancaman bahaya narkoba.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 48,54 kilogram berhasil digagalkan oleh Tim F1QR Lanal Dumai. Barang bukti bernilai estimasi Rp72,81 miliar tersebut ditemukan dalam dua tas ransel hitam. Uji laboratorium Bea Cukai Dumai mengonfirmasi bahwa seluruh bungkusan berisi methamphetamine.

Operasi ini dilakukan oleh Tim Fleet One Quick Response (F1QR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Dumai. Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris memimpin langsung operasi ini. Keberhasilan ini juga mendapat apresiasi dari pimpinan TNI yang disampaikan oleh Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI) Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi.

Operasi penyelundupan ini diawali dari laporan intelijen pada Rabu, 4 Juni 2025. Barang bukti sabu ditemukan setelah pengejaran yang intensif. Konferensi pers terkait keberhasilan operasi ini dilaksanakan pada Selasa, 10 Juni 2025, di Mako Lanal Dumai.

Barang bukti sabu ditemukan di perairan Kuala Parit Paman, Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai. Selain itu, satu unit speed boat tanpa nama yang diduga milik pelaku ditemukan kosong di Sungai Kadur.

Operasi ini merupakan respons cepat TNI AL terhadap laporan intelijen mengenai rencana penyelundupan narkoba melalui perairan Dumai. Tujuan utama operasi ini adalah memberantas peredaran narkotika jaringan internasional yang meresahkan dan membahayakan generasi bangsa. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dari berbagai bentuk kejahatan.

Operasi dimulai dengan pengerahan tim gabungan personel laut dan darat. Tim mendeteksi pergerakan mencurigakan dari sebuah speed boat yang melaju lambat. Saat didekati, pelaku melakukan manuver zig-zag dan menabrak kapal patroli TNI AL hingga tenggelam, namun tim tetap melakukan pengejaran. Pelaku terlihat membuang dua tas ke laut sebelum melarikan diri. Tim F1QR kemudian melakukan penyisiran intensif dan berhasil menemukan dua tas ransel berisi 44 bungkus sabu. Hingga kini, identitas dan keberadaan pelaku masih dalam proses pengejaran.

Keberhasilan operasi ini diperkirakan menyelamatkan sekitar 242.700 jiwa dari bahaya narkoba. TNI AL menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan seluruh instansi guna menciptakan zero tolerance terhadap kejahatan narkotika di seluruh wilayah Indonesia, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dan sesuai Visi PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, Adaptif) Panglima TNI.