Sandiwartanews.com Jakarta, – 4 September 2025 – Rotasi jabatan di tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) kembali menyita perhatian publik. Pimpinan DPR RI resmi menerima surat dari Fraksi Partai NasDem bernomor F.NasDem/768/DPR-RI/VIII/2025 terkait pergantian posisi penting di komisi, khususnya di Komisi III DPR RI.
Dalam surat bertanggal 29 Agustus 2025 tersebut, Fraksi NasDem mengusulkan perubahan posisi strategis. Ahmad Sahroni, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR RI, dipindahkan ke Komisi I. Sementara kursi Wakil Ketua Komisi III kini ditempati oleh Rusdi Masse Mappasessu, yang sebelumnya berada di Komisi I.
Pergantian ini ditetapkan dalam rapat resmi Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (4/9/2025).
Persetujuan Anggota Komisi III
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang memimpin rapat, langsung menanyakan persetujuan kepada para anggota komisi.
“Untuk itu kami selaku pimpinan rapat akan menanyakan kepada anggota Komisi III DPR RI, apakah Saudara Rusdi Masse Mappasessu dapat disetujui untuk ditetapkan sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI?” ujar Dasco.
Pertanyaan tersebut dijawab serentak dengan kata “Setuju” oleh para anggota Komisi III yang hadir. Dengan demikian, keputusan itu langsung sah berlaku.
Rotasi yang Sarat Makna Politik
Pergantian posisi ini menimbulkan beragam tafsir di kalangan pengamat politik. Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan kerap dianggap sebagai salah satu komisi paling bergengsi di DPR RI. Sementara Komisi I juga tak kalah strategis karena menangani pertahanan, intelijen, komunikasi, dan hubungan luar negeri.
Dengan rotasi ini, NasDem menempatkan kadernya di dua titik vital DPR RI. Sahroni, yang dikenal vokal, kini punya panggung baru di Komisi I. Sedangkan Rusdi Masse, mantan bupati dua periode asal Sulawesi Selatan, dipercaya mengendalikan dinamika hukum di Komisi III.
Langkah Politik ke Depan
Meski keputusan ini berjalan mulus di internal DPR, publik menantikan bagaimana kiprah keduanya dalam posisi barunya. Apakah Rusdi mampu menjaga ritme kerja Komisi III yang sarat isu hukum? Dan apakah Sahroni akan tetap lantang di Komisi I yang membidangi pertahanan dan diplomasi?
Rotasi ini bukan sekadar pergantian kursi, tetapi juga peta baru dalam dinamika politik yang terus bergerak menjelang tahun-tahun politik berikutnya.