Sandiwartanews.com – Majalengka,  09 Juni 2025 – Pimpinan Padepokan CIRAGA BRAJA MANGGALA, Deddy Ahdiat, menyampaikan keprihatinannya terkait rendahnya apresiasi terhadap seni tradisi di Majalengka. Melalui akun Facebook pribadinya hari ini, Ahdiat menyoroti fenomena harga seni tradisi yang dianggapnya “termurah” dan minim peminat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Menurut “Deddy Ahdiat”, kondisi ini mungkin disebabkan oleh “alergi” atau obsesi masyarakat terhadap seni modern. Ia beranggapan bahwa seni tradisi sudah tidak lagi dianggap relevan sebagai sarana hiburan, bahkan menimbulkan masalah gengsi.

“Sudah bukan zamannya lagi seni tradisi untuk dikonsumsi sebagai sarana hiburan, gengsi boleh,” tulis Ahdiat, menambahkan pengamatannya tentang perubahan gaya hidup masyarakat. “Mereka tidak sadar dulu pakai kaos oblong kini berseragam safari dan berdasi, mungkin ini penyebabnya.”

Pernyataan ini mengindikasikan adanya pergeseran nilai dan preferensi di kalangan masyarakat, yang tampaknya lebih condong ke arah hiburan modern dibandingkan melestarikan warisan budaya lokal. Padepokan CIRAGA BRAJA MANGGALA sendiri dikenal sebagai salah satu institusi yang aktif dalam pelestarian dan pengembangan seni tradisi di wilayah Majalengka. Komentar ini diharapkan dapat membuka diskusi lebih lanjut mengenai strategi revitalisasi seni tradisi di tengah gempuran modernisasi.