Sandiwartanews.com – Palu, Sulawesi Tengah – Dalam sebuah momentum penuh kekhidmatan dan penghormatan, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menggelar serangkaian kegiatan tradisi untuk menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79. Di tengah udara pagi Kota Palu yang cerah, Kamis (26/6/2025), Kapolda Sulteng, Irjen Pol Dr. Agus Nugroho, S.I.K., S.H., M.H., memimpin langsung ziarah rombongan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tatura. Kegiatan ini bukan sekadar seremoni rutin, melainkan sebuah refleksi mendalam atas nilai-nilai kepahlawanan yang menjadi fondasi pengabdian Polri kepada bangsa dan negara.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dengan langkah tegap dan seragam kebesaran, Kapolda Agus Nugroho didampingi oleh para Pejabat Utama Polda Sulteng serta puluhan perwira menengah (Pamen), perwira pertama (Pama), dan bintara. Suasana di TMP Tatura begitu hening, menyisakan ruang bagi setiap insan Bhayangkara untuk meresapi makna pengorbanan para pahlawan yang terbaring di sana. Setelah melangkah menuju tugu utama, Kapolda memimpin upacara penghormatan. Hening cipta selama beberapa saat terasa begitu panjang, seakan-akan setiap detik digunakan untuk mengenang kembali jerih payah dan tetesan darah yang tumpah demi bendera Merah Putih berkibar. Puncak dari prosesi ini adalah peletakan karangan bunga oleh Kapolda sebagai simbol penghormatan tertinggi dari institusi Polri.

Meneladani Semangat Juang Para Kusuma Bangsa

Ziarah ini menjadi pengingat yang kuat bahwa tugas Polri tidak hanya tentang penegakan hukum dan menjaga keamanan, tetapi juga tentang melanjutkan warisan perjuangan. Seperti yang diungkapkan oleh Kabidhumas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono, kegiatan ini adalah cara untuk “mengenang kembali semangat perjuangan para pahlawan, sekaligus memupuk jiwa patriotisme di kalangan anggota Polri.” Di hadapan para anggota, Kombes Djoko mengutip pernyataan ikonik Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, yang mengatakan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawan para pendahulunya.”

Pernyataan itu bukan sekadar kalimat klise, melainkan sebuah prinsip yang harus diinternalisasi oleh setiap anggota Polri. Kombes Djoko menekankan bahwa menghargai jasa pahlawan bukan sekadar ritual seremonial, tetapi merupakan “upaya untuk meneladani semangat juang, nilai-nilai kepahlawanan, serta meneruskan perjuangan mereka dalam membangun bangsa.” Nilai-nilai inilah yang diharapkan menjadi kompas moral bagi seluruh personel Polda Sulteng dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Pengabdian di Darat dan Laut

Sementara itu, di lokasi yang berbeda, semangat penghormatan juga berkumandang. Di Pelabuhan Ditpolairud Polda Sulteng, Wani, Kabupaten Donggala, Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., memimpin upacara tabur bunga di perairan. Upacara ini memiliki makna yang sama pentingnya, yakni menghormati para pahlawan yang gugur di medan laut. Dengan laut sebagai saksi bisu, Brigjen Helmi bersama jajaran Polairud menaburkan bunga ke air, sebuah gestur yang melambangkan penghormatan abadi kepada para pejuang yang melindungi kedaulatan maritim Indonesia.

Ritual di laut ini menunjukkan bahwa jiwa patriotisme tidak mengenal batas, baik di darat, udara, maupun lautan. Ini adalah pesan kuat bagi seluruh anggota Polri, terutama bagi mereka yang bertugas di sektor perairan, bahwa perjuangan para pahlawan harus terus hidup dalam setiap patroli dan penegakan hukum yang mereka lakukan.

Mewujudkan Polri yang Presisi dan Mengabdi

Rangkaian kegiatan ini menjadi fondasi moral bagi seluruh personel Polda Sulteng menjelang HUT Bhayangkara ke-79. Kombes Djoko Wienartono menegaskan bahwa semangat kepahlawanan yang diteladani ini harus diimplementasikan dalam bentuk pengabdian nyata kepada masyarakat.

“Dengan menghargai dan menghormati jasa pahlawan, diharapkan seluruh personel Polda Sulteng dapat mengimplementasikan dengan melaksanakan tugas selaku pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, penegakan hukum serta harkamtibmas melalui semangat Polri yang Presisi dan pengabdian Polri untuk masyarakat,” pungkasnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi tekad Polda Sulteng untuk terus bertransformasi menjadi institusi yang lebih profesional, responsif, dan melayani. Konsep “Polri yang Presisi”—Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan—bukan hanya sekadar slogan, melainkan sebuah janji untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ziarah rombongan dan tabur bunga ini menjadi pengingat yang mendalam bahwa di balik setiap tindakan pengamanan dan penegakan hukum, ada semangat perjuangan dan pengorbanan yang tak ternilai harganya.

Dengan demikian, peringatan HUT Bhayangkara ke-79 bukan hanya perayaan, tetapi momentum untuk introspeksi, memperbaharui komitmen, dan meneguhkan kembali jati diri Polri sebagai pelayan setia masyarakat dan penjaga kedaulatan negara, meneruskan estafet perjuangan dari para pahlawan yang telah lebih dulu berpulang.