Sandiwartanews.com – KUNINGAN, (18/6/2025) – Di tengah hiruk pikuk upaya pembangunan ekonomi kerakyatan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Cirebon kembali menunjukkan komitmennya yang melampaui batas-batas finansial. Sebuah langkah nyata yang mengukuhkan posisi mereka sebagai agen perubahan holistik, bukan hanya untuk kesejahteraan ekonomi para ibu binaan, tetapi juga untuk kelestarian alam yang menjadi tulang punggung kehidupan. Pada Rabu, 18 Juni 2025, suasana Bukit Cantigi, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, menjadi saksi bisu dari sebuah aksi kepedulian yang mendalam: penanaman 150 bibit pohon Jamuju (Dacrycarpus imbricatus).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kegiatan penghijauan yang memukau ini bukan sekadar seremoni tanam-menanam biasa. Berlokasi strategis di area bumi perkemahan Palutungan, yang dikenal sebagai salah satu gerbang utama menuju keindahan Taman Nasional Gunung Ciremai, inisiatif ini merupakan bagian integral dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PNM yang telah terencana matang. Pemilihan pohon Jamuju, salah satu mutiara endemik lereng Gunung Ciremai, bukanlah tanpa alasan. Pohon ini memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem pegunungan, berfungsi sebagai penjaga vital dalam peningkatan cadangan air tanah, sekaligus menjadi benteng pelestarian keanekaragaman hayati yang tak ternilai di kawasan konservasi.

Kolaborasi Lintas Sektor: Kekuatan Bersama Merawat Bumi

Aksi heroik ini adalah buah dari sebuah kolaborasi lintas sektor yang patut diacungi jempol. PNM tidak bergerak sendirian. Mereka merangkul erat Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), lembaga konservasi yang menjadi garda terdepan penjaga keagungan Ciremai, serta pengelola objek wisata alam Lempong Balong, sebuah entitas lokal yang sangat memahami denyut nadi alam di sekitar mereka. Kolaborasi epik ini menjadi bukti nyata bagaimana semangat gotong royong, sebuah nilai luhur bangsa, dapat diaktualisasikan dalam upaya menjaga kelestarian alam. Ini sekaligus memperkuat peran vital hutan sebagai penopang kehidupan, tidak hanya bagi flora dan fauna, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya pada ketersediaan sumber daya alam.

Erwin Syafriadi, Pemimpin Cabang PNM Cirebon, dengan sorot mata penuh optimisme, menyampaikan inti dari program ini. “Tanggung jawab sosial bagi kami bukan sekadar memberi, tetapi merawat kehidupan,” tegas Erwin. “Menanam pohon bagi kami adalah menanam harapan, agar para ibu binaan kami tak hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga hidup di lingkungan yang sehat dan lestari.” Pernyataan ini menegaskan filosofi PNM yang melampaui sekadar penyaluran modal. Mereka melihat bahwa kemandirian ekonomi harus berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan, menciptakan sebuah lingkaran kebajikan yang saling menguatkan.

Jamuju: Indikator Pemulihan Ekosistem dan Sumber Kehidupan

Upaya PNM ini langsung disambut hangat dan mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari para mitra strategis. Idin Abidin, Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II BTNGC, memberikan perspektif ilmiah yang mendalam mengenai pemilihan pohon Jamuju. Menurut Idin, keberadaan pohon Jamuju merupakan indikator penting keberhasilan restorasi kawasan hutan. “Jika pohon ini tumbuh dengan baik, itu menandakan bahwa ekosistem sedang pulih dan fungsi ekologisnya kembali berjalan,” ucap Idin, menyoroti betapa krusialnya keberadaan pohon endemik ini dalam menjaga kesehatan ekosistem Ciremai. Pertumbuhan Jamuju adalah cerminan langsung dari kembalinya keseimbangan alam, menjanjikan masa depan yang lebih hijau dan lestari.

Senada dengan Idin, Elang Eldiradi, pengelola wisata alam Lempong Balong, yang sangat merasakan dampak langsung dari keberadaan hutan, menyatakan bahwa kegiatan penghijauan ini berkontribusi langsung terhadap keberlanjutan sumber mata air yang selama ini dimanfaatkan oleh warga sekitar. Kehadiran pohon-pohon Jamuju ini akan memperkuat kemampuan tanah dalam menyerap dan menyimpan air, memastikan pasokan air bersih yang stabil bagi masyarakat, sebuah kebutuhan fundamental yang seringkali terabaikan dalam geliat pembangunan.

Semangat “Tumbuh, Peduli, Menginspirasi”: Pilar PNM untuk Masa Depan

PNM tidak hanya berhenti pada penanaman. Mereka berharap, aksi mulia ini dapat menjadi percikan inspirasi bagi berbagai pihak untuk lebih giat dan peduli terhadap pelestarian lingkungan. Dengan mengusung semangat filosofis “Tumbuh, Peduli, Menginspirasi”, PNM terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan, sebuah pembangunan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada planet dan people.

Inisiatif PNM Cirebon ini adalah sebuah cerminan nyata bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari angka-angka keuntungan, tetapi juga dari jejak positif yang ditinggalkannya bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan menanam 150 bibit Jamuju, PNM bukan hanya menanam pohon, melainkan menanam harapan akan masa depan yang lebih hijau, lebih sehat, dan lebih sejahtera bagi generasi mendatang. Sebuah investasi jangka panjang yang tidak ternilai harganya, melebihi segala bentuk keuntungan finansial.

Kegiatan ini membuktikan bahwa sinergi antara sektor korporasi, pemerintah, dan masyarakat lokal dapat menciptakan dampak yang luar biasa. Harapannya, semangat serupa akan terus menyebar luas, mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat aktif dalam menjaga keutuhan alam Indonesia, khususnya di kawasan vital seperti lereng Gunung Ciremai. Dari mikroekonomi yang mengangkat derajat para ibu, hingga makro lingkungan yang menjaga keberlangsungan bumi, PNM Cirebon telah menunjukkan jalan. Sebuah teladan inspiratif tentang bagaimana pembangunan sejati adalah pembangunan yang harmonis dengan alam, menciptakan kemakmuran yang berkelanjutan bagi semua.