Sandiwartanews.com – KUNINGAN – Sorak sorai keberhasilan dan semangat kolaborasi mengiringi penutupan Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) tahun 2025 pada Minggu (22/06/2025). Selama tiga hari penuh, Pandapa Paramarta, Kuningan, menjadi saksi bisu geliat ekonomi kreatif dan kekayaan budaya Ciayumajakuning, menorehkan catatan prestasi yang jauh melampaui ekspektasi. Festival UMKM yang ke-10 ini tidak hanya berhasil menarik puluhan ribu pengunjung, tetapi juga mencatatkan angka transaksi yang fantastis, menegaskan posisi Kuningan sebagai magnet ekonomi dan budaya di wilayah Ciayumajakuning.
Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon dengan bangga mengumumkan capaian luar biasa CEF 2025. Selama penyelenggaraan, lebih dari 40.000 pengunjung membanjiri area festival, berinteraksi langsung dengan 130 pelaku UMKM pilihan se-Ciayumajakuning. Antusiasme yang membuncah ini berbuah manis dengan total transaksi penjualan yang mencapai angka mengejutkan: Rp 603 juta. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan dibandingkan gelaran tahun sebelumnya yang mencatatkan transaksi UMKM sebesar Rp 452 juta, menunjukkan pertumbuhan daya beli dan minat masyarakat terhadap produk-produk lokal yang berkualitas.
Namun, keberhasilan CEF 2025 tidak berhenti pada angka penjualan ritel. Festival ini juga menjadi jembatan strategis bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jaringan dan akses pasar. Tercatat, nilai business matching berhasil mencapai Rp 2,6 miliar, sebuah indikator kuat potensi kemitraan dan investasi yang tercipta selama festival. Lebih menggembirakan lagi, kesepakatan ekspor kopi berhasil menembus angka Rp 8,1 miliar, membuka jalan bagi produk-produk unggulan Ciayumajakuning untuk bersaing di kancah global. Ini adalah bukti nyata bahwa UMKM memiliki kapasitas besar untuk menjadi tulang punggung perekonomian, bahkan hingga ke pasar internasional.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, tidak dapat menyembunyikan rasa bangga dan terima kasihnya atas kepercayaan Bank Indonesia Cirebon yang kembali menunjuk Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah CEF 2025. “Ini adalah kehormatan besar bagi Kuningan,” ujar Bupati Dian dalam pidato penutupnya. “CEF 2025 tidak hanya memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi lokal, tetapi juga berhasil memperkuat jalinan kolaborasi antarwilayah Ciayumajakuning. Lebih dari itu, festival ini mengangkat nilai-nilai budaya sebagai identitas bersama, menunjukkan bahwa ekonomi dan budaya dapat berjalan beriringan dalam menciptakan kemajuan.”
Pernyataan Bupati Dian bukan tanpa dasar. Sejarah mencatat bahwa Kabupaten Kuningan telah menorehkan prestasi gemilang sebagai tuan rumah penyelenggaraan CEF untuk kali ke-9 dan kali ke-10. Kedua gelaran di Kuningan ini secara konsisten mencatatkan total transaksi yang lebih besar dibandingkan gelaran-gelaran sebelumnya. Sebuah fakta menarik, delapan kali penyelenggaraan CEF sebelumnya selalu diselenggarakan di Kota Cirebon. Ini menjadi indikator bahwa Kuningan, dengan potensi alam dan budayanya, kini semakin diperhitungkan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan kreatif di wilayah Ciayumajakuning. Keberhasilan ini juga menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan seluruh elemen masyarakat.
Mengusung tema “Merayakan Budaya, Melestarikan Alam”, CEF 2025 menawarkan serangkaian kegiatan inspiratif yang komprehensif. Pameran UMKM menjadi daya tarik utama, menampilkan keragaman produk mulai dari kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga inovasi produk digital. Selain itu, talkshow literasi keuangan memberikan edukasi penting bagi masyarakat dan pelaku UMKM tentang pengelolaan keuangan yang sehat dan akses permodalan. Showcase digital farming memamerkan inovasi di bidang pertanian yang memanfaatkan teknologi, menunjukkan bagaimana sektor pertanian dapat bertransformasi menjadi lebih efisien dan berkelanjutan. Puncak acara adalah pertunjukan seni tradisional yang memukau, merefleksikan kekayaan budaya Ciayumajakuning yang patut dilestarikan. Harmonisasi antara pameran produk, edukasi, inovasi, dan seni budaya inilah yang menjadikan CEF 2025 begitu istimewa dan multidimensional.
Gelaran CEF juga merupakan bagian tak terpisahkan dari komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Festival ini secara langsung mendukung upaya pengendalian inflasi dengan memperkuat produksi dan distribusi produk lokal. Selain itu, CEF turut mempercepat adopsi ekonomi dan keuangan digital, terutama melalui perluasan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai metode pembayaran yang mudah dan aman. Lebih jauh lagi, festival ini menjadi platform penting untuk peningkatan kapasitas UMKM, membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan agar mampu bersaing tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga di pasar global.
Dengan berakhirnya CEF 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon bersama Pemerintah Daerah se-Ciayumajakuning kembali menegaskan komitmen mereka. Komitmen untuk terus memperkuat ekosistem ekonomi lokal yang adaptif terhadap perubahan, inovatif dalam menciptakan nilai tambah, dan yang terpenting, berakar kuat pada nilai-nilai budaya serta senantiasa memperhatikan kelestarian alam. Keberhasilan CEF 2025 menjadi landasan kuat untuk optimisme masa depan, bahwa dengan kolaborasi yang kokoh dan visi yang jelas, Ciayumajakuning akan terus maju sebagai lokomotif ekonomi dan budaya yang berkelanjutan. Festival ini bukan sekadar ajang pameran, melainkan sebuah manifestasi nyata dari sinergi pentahelix – pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media – yang bekerja sama membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Ciayumajakuning.