Sandiwartanews.com Jakarta — Menjelang perayaan Natal 2025, suasana persiapan keamanan di Ibu Kota mulai terasa semakin intens. Polda Metro Jaya bergerak cepat memastikan seluruh agenda besar dapat berjalan aman, tertib, dan memberikan kenyamanan penuh bagi masyarakat. Salah satu kegiatan terbesar adalah Perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, yang diperkirakan akan dihadiri sekitar 75.000 jemaat dari berbagai wilayah.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan keagamaan berskala besar tersebut, Polda Metro Jaya menyiapkan lebih dari 1.600 personel gabungan, terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tenaga medis, hingga relawan kemanusiaan. Kekuatan besar ini disusun dalam pola pengamanan terpadu yang menitikberatkan pada dua aspek utama: keamanan dan pelayanan yang ramah.

Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, menegaskan bahwa pendekatan pelayanan menjadi prioritas utama dalam agenda pengamanan tahun ini. Tidak hanya mengamankan lokasi, personel juga ditugaskan untuk memastikan setiap jemaat merasa nyaman sejak tiba di kawasan GBK hingga rangkaian ibadah selesai.

“Fokus kami adalah memberikan pelayanan yang ramah dan mudah diakses oleh seluruh jemaat agar mereka dapat beribadah dengan nyaman,” kata Kombes Pol Budi Hermanto, Sabtu (6/12/25).

Pengamanan Berlapis dan Penempatan Personel di Titik-Titik Vital

Dengan tingginya jumlah peserta yang diperkirakan hadir, pengamanan dilakukan secara berlapis dan terukur. Ribuan personel ditempatkan di akses-akses utama GBK, jalur pejalan kaki, pintu masuk stadion, area transit, titik penyeberangan, hingga titik konsentrasi massa.

Polisi lalu lintas bertugas mengatur arus kendaraan agar tidak terjadi penumpukan, sementara personel Sabhara dan Brimob melakukan penjagaan di titik yang berpotensi terjadi keramaian. Di sisi lain, tim pengamanan internal gereja ikut mendampingi proses penyaringan jemaat dan memastikan alur masuk berjalan lancar.

Kombes Pol Budi Hermanto menegaskan bahwa beberapa personel secara khusus ditugaskan untuk membantu kelompok rentan.

“Kami menempatkan petugas di pintu masuk dan area yang banyak dipadati jemaat untuk membantu para lansia, penyandang disabilitas, serta keluarga yang membawa anak kecil. Kami juga mengimbau agar jemaat datang lebih awal sebelum acara dimulai,” jelasnya.

Pengamanan ini tidak hanya berfokus pada personel berseragam. Polda Metro Jaya juga menempatkan sejumlah personel berpakaian preman untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan serta memantau pergerakan massa tanpa mencolok.

Pos Pelayanan Terpadu: Dari Informasi Hingga Layanan Kesehatan

Dalam upaya memberikan pelayanan maksimal, Polda Metro Jaya mendirikan pos pelayanan terpadu di beberapa titik strategis. Pos-pos ini di lengkapi fasilitas informasi, layanan kesehatan ringan, hingga tempat penanganan pertama apabila terdapat jemaat yang terpisah dari rombongan atau membutuhkan bantuan cepat.

Tenaga medis dari rumah sakit mitra dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta disiagakan untuk memberikan pertolongan apabila terdapat jemaat yang mengalami kelelahan, dehidrasi, atau kondisi darurat medis lainnya.

Selain itu, personel Polwan juga ditempatkan di pos-pos pelayanan untuk memberikan pendekatan yang lebih humanis dan ramah bagi keluarga, anak-anak, maupun lansia.

Rekayasa Lalu Lintas dan Imbauan bagi Pengguna Jalan

Dengan perkiraan puluhan ribu orang memadati kawasan Senayan, rekayasa lalu lintas berpotensi diterapkan tergantung situasi lapangan. Polda Metro Jaya telah menyiapkan sejumlah skema untuk antisipasi kepadatan, termasuk pengalihan arus dan pembatasan kendaraan di titik tertentu.

Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang mungkin terdampak oleh perubahan arus lalu lintas tersebut.

“Apabila terdapat penyesuaian lalu lintas, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semua dilakukan demi kelancaran kegiatan tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat mengikuti arahan petugas di lapangan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas hanya diberlakukan secara situasional, yakni apabila volume kendaraan mencapai ambang tertentu atau jalur pedestrian mulai dipadati jemaat.

Harapan Besar: Natal yang Damai, Tertib, dan Penuh Sukacita

Pengamanan besar-besaran ini bukan semata tugas rutin tahunan. Polda Metro Jaya melihat Natal sebagai momentum penting bagi umat Kristiani untuk berkumpul dan merayakan kebersamaan. Oleh karena itu, aparat menekankan agar seluruh jemaat dapat menjalani ibadah dengan tenang tanpa merasa terbebani oleh kerumunan maupun kekhawatiran keamanan.

“Kami berharap Perayaan Natal dapat berlangsung damai, penuh sukacita, dan menjadi momen kebersamaan bagi seluruh umat,” kata Budi Hermanto.

Ia juga mengajak masyarakat turut mendukung upaya menjaga keamanan kota. Menurutnya, situasi kondusif hanya dapat tercipta jika aparat dan masyarakat bekerja sama saling menjaga.

Call Center 110 Siaga 24 Jam untuk Laporan Darurat

Sebagai bentuk pelayanan publik, Polda Metro Jaya kembali mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan Call Center Polri 110, layanan telepon gratis yang beroperasi 24 jam. Masyarakat yang melihat, mendengar, atau mengalami peristiwa yang berpotensi mengganggu keamanan dapat segera melapor melalui kanal tersebut.

“Silakan segera hubungi Call Center Polri 110 bila melihat atau mengalami sesuatu yang berpotensi mengganggu keamanan. Layanan ini gratis dan aktif 24 jam,” tegas Budi Hermanto.

Pengamanan yang Humanis Jadi Ciri Khas

Pengamanan Perayaan Natal di GBK tahun ini menunjukkan komitmen Polda Metro Jaya untuk mengedepankan pendekatan humanis. Tidak hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga memastikan kenyamanan emosional jemaat melalui pelayanan ramah, bantuan langsung, dan komunikasi yang mudah diakses.

Pelayanan semacam ini menjadi bagian dari transformasi Polri dalam mendekatkan diri kepada masyarakat, menghadirkan keamanan yang dapat terasa, bukan sekadar terlihat.

Dengan kesiapan matang dan kekuatan personel lintas instansi, Polda Metro Jaya berharap seluruh rangkaian Perayaan Natal dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan menjadi momen sukacita bersama seluruh umat Kristiani di Ibu Kota.