Sandiwartanews.com – Kuningan, Jawa Barat – Malam yang syahdu menyelimuti Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, pada Selasa (1/7/2025) lalu. Bukan sekadar malam biasa, namun sebuah peringatan yang sarat makna: Hari Jadi ke-116 Desa Sampora. Ratusan warga tumpah ruah di pelataran Masjid Al-Falah, menyatukan hati dalam rangkaian ibadah dan doa, dimulai dengan salat Magrib dan Isya berjemaah, dilanjutkan dengan lantunan Istigasah yang khusyuk, dan puncaknya, sebuah Tablig Akbar yang menggetarkan jiwa.
Acara monumental ini semakin istimewa dengan kehadiran langsung sosok pemimpin daerah, Wakil Bupati Kuningan, Tuti Andriani, S.H., M.Kn. atau yang akrab disapa Amih Tuti. Kehadiran beliau menjadi penanda betapa pentingnya peringatan ini bagi roda pemerintahan daerah dan masyarakat Sampora secara keseluruhan.
Dalam sambutannya yang penuh inspirasi, Amih Tuti menyoroti esensi terdalam dari perayaan “milangkala” ini. Menurutnya, Hari Jadi seharusnya bukan hanya seremonial, melainkan momentum krusial bagi pemerintah desa untuk melakukan introspeksi dan evaluasi mendalam terhadap penyelenggaraan kehidupan sosial bermasyarakat. Pertanyaan reflektif dilontarkan oleh Amih Tuti, “Sejauh mana pemerintahan desa sudah memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan sejauh mana peran serta masyarakat dalam bentuk gotong royong dan keswadayaan partisipatif dalam mendukung pembangunan di desa?”
Pertanyaan ini bukan retorika semata, melainkan ajakan nyata untuk menilai sejauh mana program-program desa telah menyentuh dan bermanfaat bagi warganya. Pelayanan yang optimal adalah fondasi utama kepercayaan publik, dan tanpa partisipasi aktif masyarakat, pembangunan tidak akan pernah mencapai titik maksimalnya. Amih Tuti menekankan bahwa sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat adalah kunci kemajuan.
Gotong Royong: Napas Pembangunan Desa Sampora
Salah satu nilai luhur yang terus digemakan Amih Tuti adalah semangat gotong royong. Sebuah budaya yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat Kabupaten Kuningan sejak dahulu kala. Amih Tuti berharap, nilai ini dapat terus menjadi pemicu dan motivasi bagi seluruh elemen masyarakat Sampora untuk senantiasa memberikan kontribusi positif demi kemajuan desanya.
“Karena majunya desa bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah desa saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat Desa Sampora,” tegas Amih Tuti. Kalimat ini menggarisbawahi bahwa pembangunan desa adalah kerja kolektif, sebuah upaya bersama yang membutuhkan bahu-membahu dari setiap individu, dari perangkat desa hingga warga biasa, dari tokoh masyarakat hingga pemuda. Setiap sumbangsih, sekecil apa pun, memiliki dampak besar dalam menata masa depan desa.
Generasi Muda dan Estafet Kepemimpinan
Perhatian Amih Tuti tidak luput dari generasi muda. Beliau berpesan agar generasi penerus dapat menjadikan sejarah sebagai “untaian peristiwa penuh makna dan hikmah”. Sejarah Desa Sampora, dengan segala dinamikanya, adalah buku pelajaran berharga yang harus dipelajari.
“Dari sejarah kehidupan pemerintahan dan pembangunan Desa Sampora selama ini kita bisa memetik pembelajaran bahwa setiap generasi kepemimpinan memiliki warna dan dinamika tersendiri sesuai era dan zamannya,” papar Amih Tuti. Ini adalah pengingat bahwa setiap era memiliki tantangan dan peluangnya sendiri, dan kepemimpinan yang efektif adalah yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.
Kepada para tokoh masyarakat, Amih Tuti secara khusus menitipkan pesan. “Kepada para tokoh masyarakat kiranya dapat memberikan semangat, dukungan dan kesempatan kepada generasi muda untuk berkarya nyata dalam membangun desa.” Pesan ini mengandung harapan besar agar para senior memberikan ruang, bimbingan, dan kepercayaan kepada kaum muda untuk berinovasi dan mengambil peran dalam pembangunan desa. Regenerasi kepemimpinan adalah keniscayaan, dan bimbingan dari para pendahulu adalah bekal berharga bagi para penerus.
Tak lupa, Amih Tuti juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendahulu dan pendiri Desa Sampora. “Begitupun kepada para pendahulu dan pendiri Desa Sampora dengan hormat kami menyampaikan terima kasih atas jasa dan pengabdian terbaik kepada desa sampora yang sama-sama kita cintai dan banggakan.” Sebuah ucapan terima kasih yang tulus atas fondasi kuat yang telah diletakkan oleh mereka, sehingga Desa Sampora bisa berdiri tegak dan berkembang hingga saat ini.
Tantangan dan Harapan: Menuju Desa Mandiri dan Sehat
Dalam kesempatan yang sama, Amih Tuti juga menyampaikan beberapa program prioritas Pemerintah Kabupaten Kuningan yang akan menjadi fokus penilaian desa-desa terbaik. Ada tiga pilar utama yang akan menjadi tolok ukur: pengelolaan sampah, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan penanganan serta pencegahan stunting.
Isu sampah, khususnya, mendapat penekanan khusus dari Amih Tuti. “Saya mengajak kepada semua masyarakat mari bahu membahu dalam penanganan sampah, karena pengelolaan sampah tidak cukup dilakukan oleh pemerintah desa saja melainkan dibutuhkan peran serta dan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya,” himbaunya. Permasalahan sampah adalah masalah kita bersama. Diperlukan kesadaran kolektif untuk memilah, mengurangi, dan mengelola sampah secara bijak, bukan hanya mengandalkan peran pemerintah. Lingkungan yang bersih adalah cerminan dari masyarakat yang sehat dan bertanggung jawab.
Dua isu lainnya, kemiskinan ekstrem dan stunting, juga menjadi perhatian serius. Penanggulangan kedua masalah ini membutuhkan pendekatan holistik dan kerja sama lintas sektor, dari pemerintah, masyarakat, hingga pihak swasta. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan Sampora dapat menjadi desa yang mandiri secara ekonomi dan memiliki generasi yang tumbuh sehat serta cerdas.
Sebagai penutup pidatonya, Amih Tuti menyampaikan harapan tulusnya. Melalui perayaan Hari Jadi ke-116 ini, beliau berharap Desa Sampora dapat terus melangkah maju dan senantiasa berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. “Saya ucapkan selamat hari jadi ke-116 Desa Sampora, semoga Desa Sampora semakin maju dan senantiasa Allah SWT memberi bimbingan, petunjuk serta perlindungan kepada kita sekalian,” tutup Amih Tuti, mengakhiri malam yang penuh makna dengan doa dan harapan.
Peringatan Hari Jadi ke-116 Desa Sampora bukan hanya perayaan usia, tetapi juga komitmen untuk terus berbenah, berinovasi, dan bergerak maju. Dengan semangat gotong royong yang membara, partisipasi aktif masyarakat, dan bimbingan dari para pemimpin, Desa Sampora siap menyongsong masa depan yang lebih cerah, menjadi contoh desa yang mandiri, bersih, dan sejahtera.