Sandiwartanews.com – Jakarta, Tanggal, diisi tanggal 22 Juni 2025 – Minggu pagi di jantung Ibu Kota selalu menyajikan pemandangan khas: lautan manusia memadati Bundaran Hotel Indonesia (HI), menikmati Car Free Day (CFD) yang segar dan penuh energi. Namun, Minggu kali ini terasa berbeda, bahkan istimewa. Bukan hanya derap kaki yang bergema, melainkan juga alunan musik rock legendaris yang membahana, dibawakan langsung oleh pucuk pimpinan tertinggi Korps Bhayangkara. Dalam sebuah perhelatan akbar bertajuk “CFD Bhayangkara Sport Day”, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tak hanya hadir sebagai pengayom, namun juga sebagai sahabat, penghibur, dan bagian tak terpisahkan dari denyut nadi masyarakat.
Gemuruh tepuk tangan dan sorakan antusias warga pecah saat sang Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengambil posisi di atas panggung utama. Ditemani oleh alunan powerful dari Cakra Metro Band, grup musik kebanggaan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, Jenderal Sigit menunjukkan sisi lain dari seorang pemimpin institusi penegak hukum. Bukan pidato formal yang ia sampaikan, melainkan lantunan melodi ikonik dari God Bless, “Rumah Kita“. Suara sang Jenderal yang surprisingly solid dan penuh penghayatan, berpadu apik dengan aransemen musik yang enerjik, langsung menghipnotis ribuan pasang mata yang memadati area Bundaran HI.
“Rumah Kita“, lagu kebangsaan bagi para pencinta musik rock Indonesia, seakan menjadi metafora sempurna untuk menggambarkan visi Polri yang ingin senantiasa dekat dengan rakyat, menganggap seluruh elemen bangsa sebagai ‘rumah’ yang harus dijaga dan dilindungi. Lirik-lirik tentang kebersamaan dan persatuan yang dibawakan dengan penuh semangat oleh Kapolri, disambut koor massal dari warga yang tak ragu ikut bernyanyi. Suasana kian membara ketika Jenderal Sigit melanjutkan penampilannya dengan membawakan lagu “It’s My Life” dari Bon Jovi. Sebuah anthem tentang keberanian dan determinasi, seolah menegaskan komitmen Polri untuk terus berinovasi dan melayani sepenuh hati, di tengah segala tantangan zaman.
Penampilan tak terduga dari Jenderal Sigit ini bukan sekadar hiburan semata. Ia adalah simbol, sebuah jembatan yang dibangun Polri untuk semakin mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat. Di tengah dinamika kehidupan bernegara yang kompleks, momen di mana seorang Kapolri tampil lepas, berbaur, dan berbagi kebahagiaan dengan rakyatnya, adalah sebuah anomali positif yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa di balik seragam dan ketegasan institusi, ada humanisme yang mengalir, ada keinginan kuat untuk menghilangkan sekat, dan membangun citra Polri yang lebih humanis, ramah, dan dicintai.
Sebelum momen puncaknya di atas panggung, Jenderal Sigit telah lebih dulu membaur dengan kerumunan. Dengan senyum ramah dan sapaan hangat, ia menyalami satu per satu warga yang berebut ingin mendekat. Tidak ada jarak, tidak ada protokoler yang kaku, hanya interaksi tulus antara pemimpin dan rakyatnya. Ia juga menyempatkan diri meninjau berbagai stan layanan gratis yang berjejer rapi di sepanjang area CFD. Inisiatif ini adalah bukti nyata komitmen Polri dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Mulai dari pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh, hingga konsultasi medis dengan tenaga ahli, semuanya disediakan tanpa dipungut biaya. Warga pun antusias memanfaatkan fasilitas-fasilitas ini, merasakan langsung manfaat kehadiran Polri yang peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Salah satu momen yang paling menyentuh adalah ketika Jenderal Sigit menyapa para petugas kebersihan yang sedang bertugas di kawasan acara. Di tengah hiruk pikuk dan kemeriahan, ia tak melupakan mereka yang berjasa menjaga kebersihan lingkungan. Sapaan hangat dan ucapan terima kasih dari orang nomor satu di Polri kepada para pahlawan kebersihan ini, adalah cerminan dari penghargaan dan penghormatan terhadap setiap profesi, menegaskan bahwa setiap elemen masyarakat memiliki peran penting dalam membangun bangsa.
Acara “CFD Bhayangkara Sport Day” ini sendiri merupakan puncak dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan Polri dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, yang jatuh setiap tanggal 1 Juli. Peringatan hari jadi Bhayangkara kali ini mengusung semangat kebersamaan dan kedekatan dengan rakyat. Melalui kegiatan-kegiatan positif dan meriah seperti ini, Polri ingin menunjukkan bahwa mereka adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat, bukan entitas yang berdiri sendiri.
Di era digital yang penuh disrupsi, di mana informasi mengalir begitu cepat dan kadang kala bias, membangun kepercayaan publik adalah sebuah keniscayaan. Melalui inisiatif seperti “CFD Bhayangkara Sport Day“, Polri secara aktif berusaha menjembatani kesenjangan dan membangun narasi positif. Ketika masyarakat melihat pemimpinnya berinteraksi langsung, bahkan tampil menghibur, persepsi tentang institusi pun dapat berubah menjadi lebih baik. Ini adalah investasi jangka panjang dalam membangun citra, bukan hanya sebatas citra, melainkan fondasi kokoh bagi hubungan yang harmonis antara Polri dan masyarakat.
Momen seperti ini juga menjadi pengingat bagi seluruh jajaran Polri, dari Sabang sampai Merauke, bahwa hakikat tugas mereka adalah melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat. Bahwa kekuatan Polri terletak pada dukungan dan kepercayaan rakyat. Ketika melodi persatuan bergema di Bundaran HI, dibawakan langsung oleh sang Kapolri, pesan itu sampai dengan jelas: Polri adalah “Rumah Kita”, rumah bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan dalam “Rumah Kita” itu, setiap individu memiliki peran, setiap suara memiliki arti, dan setiap langkah diambil demi kebaikan bersama. Semangat Hari Bhayangkara ke-79 bukan hanya tentang perayaan, melainkan tentang komitmen abadi untuk terus menjadi Bhayangkara yang profesional, modern, dan dicintai masyarakat.