Tabanan — Sandiwartanews.com – Dini hari yang biasanya lengang di jalur Denpasar–Gilimanuk mendadak berubah menjadi penuh kewaspadaan pada Kamis, 11 Desember 2025. Di tikungan tanjakan Jelijih Tegeh Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, sebuah truk pengangkut kaca mengalami Out of Control (OC) setelah sopir diduga mengantuk. Insiden ini berpotensi memicu kemacetan panjang dan membahayakan pengendara lain. Namun respons cepat personel Polsek Selemadeg Timur (Seltim) berhasil meredam kekacauan dan memulihkan kondisi jalur secara bertahap.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 Wita, saat sebagian besar masyarakat masih terlelap. Namun bagi petugas yang tengah berjaga di Polsek Seltim, laporan mengenai truk yang kehilangan kendali itu langsung memicu penanganan cepat. Personel Unit Lalu Lintas Bripda I Putu Gede Bagus Udiyana D, bersama Piket Bhabinkamtibmas Aiptu I Wayan Aryanta dan Aiptu I Gede Suastika, langsung bergerak menuju lokasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas dan mengamankan area kejadian.
Posisi Truk Menghalangi Jalur, Polisi Beri Penanganan Cepat
Ketika petugas tiba, truk muatan kaca itu berada dalam posisi miring dan menghalangi sebagian badan jalan. Selain membahayakan pengguna jalan lain, tumpukan kaca di dalam kendaraan menambah risiko karena dapat pecah sewaktu-waktu. Kondisi tanjakan yang curam dan tikungan yang tajam membuat insiden kecil berpotensi menjadi besar bila tidak segera ditangani.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu langsung menyebabkan antrean kendaraan. Situasi ini sangat krusial mengingat jalur Denpasar–Gilimanuk merupakan salah satu jalur strategis Bali untuk pergerakan logistik, transportasi harian, serta akses antarwilayah.
Para petugas dari Polsek Seltim segera memasang pengamanan di dua sisi jalan, memberikan instruksi kepada pengendara, serta membuka jalur alternatif secara bergantian. Mereka memastikan arus lalu lintas tetap bergerak meski terbatas. Mobil pribadi, bus antarkota, hingga truk logistik diarahkan dengan pengawasan ketat agar tidak menabrak kendaraan yang sedang bermasalah.
Langkah cepat ini dilakukan sejak dini hari hingga pukul 08.00 Wita, memastikan tidak terjadi kemacetan panjang sepanjang jalur tersebut.
Sopir truk yang diketahui mengalami kelelahan segera berkoordinasi dengan aparat dan menghubungi pihak bengkel serta alat berat untuk membantu mengevakuasi muatan kaca. Koordinasi ini penting untuk memastikan proses pemindahan truk berjalan aman dan tidak menimbulkan pecahan kaca di badan jalan.
Polsek Seltim mendampingi proses koordinasi tersebut, memastikan bahwa semua langkah dilakukan sesuai prosedur keselamatan. Mengingat muatan kaca rentan pecah, petugas mengantisipasi dengan menutup sebagian jalur saat proses pengangkatan atau pemindahan berlangsung.
Kepada media, Kapolsek Selemadeg Timur AKP I Dewa Made Pramantara, S.H., memberikan penjelasan mengenai komitmen jajarannya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Ia menyampaikan hal ini atas seizin Kapolres Tabanan, AKBP I Putu Bayu Pati, S.I.K., M.H..
“Kami akan berbuat semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sesuai arahan pimpinan, setiap tindakan yang meringankan beban warga adalah ladang amal bagi kami,” ujar Kapolsek.
Ia menggarisbawahi bahwa kejadian seperti ini membutuhkan kecepatan dalam pengaturan jalur, serta pendekatan humanis kepada warga dan sopir agar tidak terjadi kepanikan di lapangan.
Polisi Pastikan Jalur Tetap Aman dan Kondusif
Pengaturan lalu lintas di jalur utama ini tidak sekadar soal kelancaran, tetapi juga keselamatan. Tikungan Jelijih Megati dikenal sebagai salah satu titik rawan karena kontur jalannya yang sempit dan menanjak. Kendaraan berat, terutama yang membawa muatan penuh, harus ekstra waspada ketika melintas.
Dalam situasi ini, para petugas bukan hanya menjaga kelancaran lalu lintas, tetapi juga memastikan kendaraan lain tidak melaju terlalu cepat ketika melewati titik kejadian. Hal ini penting karena serpihan kaca atau pergeseran truk dapat menimbulkan kecelakaan beruntun.
Pengaturan lalu lintas dilakukan dengan sistem buka-tutup, sambil menunggu alat berat tiba untuk membantu evakuasi barang. Selama proses ini, petugas terus memberikan imbauan kepada pengguna jalan agar tetap sabar dan mengikuti arahan.
Upaya evakuasi akhirnya berjalan lancar setelah alat berat tiba. Muatan kaca diamankan terlebih dahulu, kemudian truk dipindahkan ke titik aman di sisi jalur. Setelah itu barulah kendaraan mulai diperbaiki oleh teknisi yang telah dipanggil sopir.
Meski insiden berlangsung selama hampir lima jam, kemacetan parah berhasil dicegah berkat kehadiran petugas sejak awal kejadian. Arus lalu lintas yang semula tersendat mulai kembali normal setelah truk berhasil dipindahkan.
Kapolsek AKP I Dewa Made Pramantara mengapresiasi kinerja anggotanya.
“Terima kasih kepada seluruh personel Polsek Selemadeg Timur, Polres Tabanan, yang telah bekerja dengan humanis dan sigap. Pengaturan yang dilakukan sejak dini hari sangat efektif sehingga kemacetan tidak terlalu panjang,” ujarnya.
Ia juga menekankan agar anggota selalu siap menghadapi kondisi mendadak, khususnya di jalur-jalur dengan tingkat kerawanan tinggi seperti Jelijih Megati.
Usai kejadian, pihak Polsek Seltim mengingatkan pengendara, terutama sopir truk dan bus, agar memastikan kondisi fisik prima sebelum melakukan perjalanan panjang. Faktor mengantuk menjadi salah satu penyebab terbesar insiden kendaraan besar di jalur ini.
Polisi juga mengimbau sopir untuk beristirahat di pos terdekat apabila merasa lelah, serta memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan. Jalur Denpasar–Gilimanuk dikenal sebagai jalur padat yang memerlukan kewaspadaan ekstra.
Situasi Kembali Normal
Setelah evakuasi selesai, jalur kembali aman dan dapat dilalui dengan lancar. Tidak ada korban dalam kejadian ini, dan kerusakan hanya terjadi pada bagian truk yang mengalami OC. Petugas juga memastikan tidak ada pecahan kaca tersisa yang membahayakan pengguna jalan.
Aksi cepat Polsek Seltim dini hari itu kembali menegaskan peran polisi sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat di jalan raya. Apa yang dilakukan bukan sekadar tugas, melainkan dedikasi nyata demi keselamatan publik.




