Jakarta Kebon jeruk — Sandiwartanews.com – 9 Desember 2025 – Upaya pencegahan terhadap berbagai tindakan negatif di kalangan pelajar kembali di gencarkan Polres Metro Jakarta Barat melalui program Police Goes To School. Kegiatan ini berlangsung di SMKN 45 Jakarta dan di pimpin langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedy Aditya Bennyahdi, S.Sos., S.I.K., M.H. Kehadiran jajaran kepolisian di sekolah ini menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap para pelajar agar tidak terlibat dalam aksi tawuran, bullying, hingga penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir jajaran struktural Polres Metro Jakarta Barat, Dan Polsek Kebon Jeruk, di antaranya Kasat Binmas Kompol Agung Nugroho, S.H., M.H.; Kapolsek Kompol Nur Aqsha Ferdianto, S.E.; Kasi Propam AKP Supriatin Pelawi, S.H.; Kanit Binmas AKP Hernowo Subagyo, S.H.; Kanit Provost Ipda Yayan Mulyana; serta Bhabinkamtibmas Sukabumi Selatan Aiptu Mulyadi. Pihak sekolah juga menunjukkan dukungan penuh melalui kehadiran Kepala Sekolah SMKN 45 Jakarta beserta para guru yang menyambut kegiatan tersebut sebagai program edukatif yang relevan.
Pencegahan Dini di Lingkungan Sekolah
Kapolres Kombes Pol Twedy menegaskan bahwa sekolah merupakan salah satu ruang strategis untuk melakukan pencegahan dini terhadap perilaku menyimpang yang kerap terjadi di kalangan pelajar. Ia menyampaikan bahwa ancaman seperti tawuran, bullying, dan penyalahgunaan narkoba bukan hanya merugikan siswa yang terlibat, tetapi juga berdampak pada keamanan masyarakat.
“Pelajar adalah aset bangsa. Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk mengingatkan bahwa masa depan kalian sangat berharga. Jangan sia-siakan dengan tindakan yang dapat membawa konsekuensi hukum,” ujar Kapolres di hadapan para siswa.
Menurutnya, tindakan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan serius yang membutuhkan perhatian dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan aparat kepolisian. Oleh sebab itu, kegiatan seperti Police Goes To School menjadi salah satu upaya strategis untuk menanamkan kesadaran sejak dini.
819 Pelajar Mengikuti Edukasi dan Dialog Terbuka
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah penyampaian materi edukasi yang di sampaikan dalam format interaktif. Sebanyak 819 siswa-siswi SMKN 45 Jakarta mengikuti kegiatan tersebut dan terlihat antusias ketika sesi tanya jawab di buka.
Para pelajar diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan mulai dari masalah perundungan, tekanan teman sebaya, potensi ancaman narkoba, hingga proses hukum jika seseorang terbukti terlibat tawuran. Banyak pertanyaan yang muncul terkait bagaimana cara menghadapi intimidasi di sekolah, bagaimana mencari bantuan jika menjadi korban bullying, serta apa yang harus di lakukan ketika melihat potensi tawuran di lingkungan sekitar.
Kanit Binmas AKP Hernowo Subagyo menyampaikan bahwa di alog dua arah seperti ini sangat penting karena membuat pelajar merasa didengar dan di mengerti.
“Mereka bukan hanya pendengar. Mereka kami libatkan agar mengerti bahwa hukum hadir untuk melindungi. Dengan di alog, kami memahami keresahan mereka, dan mereka mendapat wawasan tentang bagaimana bersikap,” ungkap AKP Hernowo.
Bullying dan Tawuran Jadi Sorotan
Kasus perundungan dan tawuran pelajar masih menjadi kekhawatiran di banyak sekolah. Para siswa di ingatkan bahwa bullying, baik fisik maupun verbal, dapat berakibat pada trauma psikologis jangka panjang bagi korban. Selain itu, tindakan tersebut juga dapat berujung pada jeratan hukum.
Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Nur Aqsha Ferdianto secara tegas menyampaikan bahwa banyak kasus tawuran berawal dari masalah sepele di media sosial, saling ejek, atau tantangan antara kelompok pelajar.
“Kalian jangan terprovokasi. Tawuran itu bukan keberanian, tapi kecerobohan. Korbannya bisa diri sendiri, teman, bahkan orang yang tidak terlibat,” ujar Kapolsek.
Ia menegaskan bahwa kepolisian akan mengambil tindakan tegas apabila terdapat pelajar yang dengan sengaja membuat konten provokasi atau melakukan ajakan untuk tawuran.
Bahaya Narkoba Disampaikan Secara Mendalam
Selain kekerasan antar pelajar, penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu fokus utama dalam penyuluhan. Para siswa di beri pemahaman mengenai berbagai jenis narkoba yang marak beredar, termasuk narkotika sintetis yang kerap di pasarkan dengan bentuk yang “disamarkan” sehingga tampak seperti permen, obat flu, hingga cairan vape.
Kasat Binmas Kompol Agung Nugroho menuturkan bahwa narkoba adalah pintu awal kehancuran masa depan.
“Narkoba tidak mengenal status sosial. Yang menjadi incaran bandar adalah anak-anak muda. Jika kalian terjerat, karier dan pendidikan bisa hilang seketika,” jelasnya.
Ia meminta siswa untuk segera melapor jika mengetahui adanya indikasi peredaran narkoba di lingkungan mereka.
Peran Guru dan Orang Tua Tidak Bisa Digantikan
Kepala Sekolah SMKN 45 dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Polres Metro Jakarta Barat karena telah memberikan edukasi langsung kepada para siswa. Menurutnya, kegiatan seperti ini melengkapi upaya internal sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan.
Pihak sekolah menilai bahwa kolaborasi dengan kepolisian tidak hanya memberikan efek preventif, tetapi juga menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa untuk berani melaporkan sesuatu yang dapat membahayakan diri mereka.
Polisi Hadir sebagai Sahabat Pelajar
Kegiatan Police Goes To School ini tidak hanya berfokus pada penegakan di siplin, tetapi juga membangun kedekatan antara pelajar dengan aparat kepolisian. Bhabinkamtibmas Aiptu Mulyadi dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa polisi ingin hadir sebagai sahabat, bukan sosok yang menakutkan.
Dalam kesempatan tersebut, para siswa di berikan nomor layanan yang dapat dihubungi apabila mereka membutuhkan bantuan atau melihat potensi konflik di lingkungan mereka.
Deklarasi Bersama Pelajar Antikekerasan
Sebagai penutup kegiatan, seluruh siswa dan guru bersama jajaran kepolisian melakukan deklarasi bersama untuk menolak segala bentuk kekerasan, bullying, tawuran, dan narkoba. Deklarasi ini di harapkan menjadi komitmen moral yang terus di pegang oleh siswa dalam menjalani kehidupan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Komitmen Berkelanjutan Polres Metro Jakarta Barat
Kapolres Kombes Pol Twedy menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlanjut ke sekolah-sekolah lain di wilayah Jakarta Barat. Menurutnya, pencegahan tidak bisa dilakukan sekali, melainkan harus di lakukan secara berkelanjutan dan melibatkan semua pihak.
“Kami akan hadir di banyak sekolah. Ini adalah investasi sosial. Ketika pelajar aman, lingkungan juga aman,” tegasnya.
Program Police Goes To School menjadi bukti nyata bahwa upaya menjaga keamanan tidak hanya di lakukan melalui penindakan, tetapi juga edukasi dan pembinaan moral sejak dini.



