Sandiwartanews.com — Banten – Menjelang puncak arus libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Polri mengambil langkah cepat dan terukur untuk memastikan seluruh jalur vital transportasi nasional dalam kondisi prima. Salah satu fokus utama tahun ini kembali tertuju pada Pelabuhan Merak, Banten, yang setiap musim liburan menjadi gerbang utama penyeberangan Jawa–Sumatra. Pada Selasa, 9 Desember 2025, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryo Nugroho memimpin langsung survei kesiapan lapangan untuk memeriksa seluruh aspek operasional menghadapi lonjakan penumpang dan kendaraan.
Survei berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur strategis. Turut mendampingi Kakorlantas, Dirlantas Polda Banten, Dirlantas Polda Lampung, serta sejumlah pejabat dari berbagai satuan kerja Mabes Polri yang berhubungan langsung dengan pengamanan transportasi, perhubungan, dan manajemen pelayanan publik. Dari unsur kementerian, hadir pula Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Irjen Pol Aansuhanan, bersama perwakilan operator kapal feri, pengelola pelabuhan, pemerintah daerah, hingga pemangku kepentingan sektor transportasi lainnya.
Kehadiran lintas institusi dalam survei ini menunjukkan bahwa pengamanan Nataru bukan sekadar agenda rutin tahunan, tetapi operasi besar berbasis kolaborasi, yang menuntut koordinasi tinggi antarinstansi demi memastikan masyarakat dapat bepergian dengan aman, nyaman, dan lancar.
Paparan Strategis dari Polda Banten, Polda Lampung, Hingga ASDP
Dalam rangkaian survei, Kakorlantas Polri menerima paparan lengkap dari Ditlantas Polda Banten, Ditlantas Polda Lampung, pihak ASDP, pengelola Pelabuhan Merak, serta stakeholder terkait lainnya. Paparan meliputi:
- Prediksi lonjakan penumpang kapal feri pada periode 20 Desember 2025 – 2 Januari 2026
- Peta kerawanan arus lalu lintas di sekitar Pelabuhan Merak
- Simulasi peningkatan volume kendaraan dari arah tol Tangerang–Merak
- Kesiapan dermaga dan armada kapal feri
- Strategi penanganan potensi cuaca ekstrem
- Manajemen antrean kendaraan dan penumpang
- Kesiapan pos pengamanan (Pospam) dan pos pelayanan (Posyan)
Polri menegaskan bahwa segala langkah teknis tersebut menjadi bagian integral dari Operasi Lilin 2025, operasi kepolisian terpusat yang setiap tahunnya digelar untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia.
Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan untuk Antisipasi Kepadatan
Menjelang momen libur panjang, arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak diperkirakan meningkat signifikan, terutama dari wilayah Jabodetabek, Bandung Raya, dan sejumlah kota di Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi potensi stagnasi, Polri telah merancang berbagai rekayasa lalu lintas, di antaranya:
- Pengalihan arus pada jam-jam tertentu jika terjadi kepadatan di pintu masuk pelabuhan
- One way situasional pada akses menuju area embarkasi
- Peningkatan kapasitas kantong parkir sementara untuk kendaraan pribadi dan bus
- Manajemen antrian digital bekerja sama dengan ASDP agar penumpang tidak menumpuk di area pelabuhan
- Penyediaan jalur prioritas untuk kendaraan darurat dan pelayanan publik.
Pada saat bersamaan, pos pengamanan dan pos pelayanan akan dilengkapi dengan petugas gabungan TNI–Polri, tenaga kesehatan, dan relawan untuk memberikan bantuan cepat bila diperlukan.
Penekanan Kakorlantas: Negara Harus Hadir Mengawal Masyarakat
Pada akhir sesi paparan, Irjen Pol Agus Suryo Nugroho memberikan arahan tegas mengenai prioritas operasi tahun ini. Menurutnya, prinsip utama yang tidak dapat ditawar adalah menghadirkan negara pada setiap titik jalur transportasi demi menjaga keamanan dan kenyamanan publik.
“Operasi Nataru ini adalah momentum negara harus hadir untuk menjaga Harkam Tibmas. Seluruh rangkaian kegiatan Nataru harus aman. Tidak boleh ada peristiwa menonjol, termasuk di kawasan pelabuhan,” tegas Kakorlantas.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga Kamseltibcarlantas, mengingat Pelabuhan Merak merupakan salah satu titik paling rawan kemacetan ketika volume kendaraan meningkat.
“Yang kedua adalah mewujudkan kamsel tipcarlantas. Lalu lintas harus lancar. Jika terjadi cuaca ekstrem, skenario cara bertindak sudah disiapkan. Saya yakin seluruh jajaran siap,” lanjutnya.
Kakorlantas Polri menutup arahannya dengan menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak yang terlibat. Ia meyakini bahwa kolaborasi yang kuat adalah kunci menyukseskan pengamanan Nataru 2025–2026.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama dan kolaborasinya. Semoga negara tetap hadir untuk melayani masyarakat,” ujarnya.
Kesiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem
Pada Desember, Selat Sunda sering mengalami peningkatan gelombang, angin kencang, dan jarak pandang rendah. Mengantisipasi hal itu, Polri bersama Kementerian Perhubungan, BMKG, dan Basarnas telah menyusun beberapa langkah mitigasi:
- Penerbitan informasi kondisi cuaca secara real-time kepada penumpang
- Penyesuaian jadwal kapal jika gelombang tinggi terjadi
- Penyiagaan kapal patroli dan tim SAR
- Mekanisme penundaan keberangkatan yang disertai layanan alternatif bagi penumpang
- Koordinasi cepat untuk mengalihkan penumpang ke dermaga yang lebih aman bila diperlukan
Dengan skenario mitigasi tersebut, diharapkan seluruh perjalanan tetap dalam koridor keselamatan maksimal.
Ajak Masyarakat Utamakan Keselamatan
Di akhir kegiatan, Kakorlantas menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan pada liburan Natal dan Tahun Baru. Polri meminta pengguna jalan untuk:
- Menjaga kondisi kendaraan
- Menghindari perjalanan pada jam-jam puncak jika tidak mendesak
- Mengikuti aturan operator penyeberangan
- Mengutamakan keselamatan daripada kecepatan
- Mentaati seluruh arahan petugas di lapangan
Kakorlantas berharap suasana perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berlangsung aman, tertib, dan membawa sukacita bagi masyarakat.
“Mari sambut Nataru dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan. Sinergi kita adalah kunci melayani masyarakat,” pungkasnya.



