Jakarta  — Sandiwartanews.com –  GOR Kecamatan Kebon Jeruk menjadi saksi sebuah kegiatan kemanusiaan yang menggugah semangat solidaritas lintas generasi, Kamis (11/12/2025). Sebuah giat donor darah yang melibatkan purnawirawan Polri, jajaran Polsek Kebon Jeruk, unsur pemerintahan, relawan Palang Merah Indonesia, hingga tokoh masyarakat, berlangsung dengan penuh kekeluargaan. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, kehadiran para purnawirawan—yang  pernah menjabat sebagai Polri  membawa pesan kuat bahwa pengabdian tidak berhenti hanya karena masa dinas telah usai.

Kegiatan ini diikuti langsung oleh Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Nur Aqsha Ferdianto, S.E, yang hadir bersama Kabag SDM Polres Metro Jakarta Barat AKBP M. Hari Agung Julianto, S.Psi. Dukungan tersebut menunjukkan komitmen institusi Kepolisian untuk terus menumbuhkan budaya kolaboratif antara generasi aktif dan generasi purnawirawan demi kepentingan masyarakat.

Donor darah bukan hanya kegiatan administratif atau agenda seremonial. Di balik setiap kantong darah tersimpan harapan hidup bagi pasien yang membutuhkan. Purnawirawan Polri yang hadir dalam kegiatan ini menegaskan bahwa meski sudah tidak aktif berdinas, tugas kemanusiaan tetap melekat dalam diri mereka. Pengabdian, menurut mereka, adalah panggilan jiwa, bukan sekadar jabatan.

Dalam kesempatan itu, beberapa purnawirawan menyampaikan bahwa donor darah merupakan wujud kontribusi nyata yang tetap bisa dilakukan tanpa mengenal batas usia. Selain berdampak pada keselamatan orang lain, donor darah juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor, seperti memperlancar peredaran darah, mengontrol tekanan darah, serta memberikan pemeriksaan kesehatan dasar secara berkala.

Seorang purnawirawan menyampaikan, “Meskipun kami sudah tidak bertugas secara struktural, jiwa Bhayangkara tetap ada. Donor darah seperti ini adalah cara kami terus hadir untuk masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian yang tidak boleh terputus.”

Kehadiran Tokoh Penting dan Simbol Kebersamaan

Giat donor darah tersebut juga menarik perhatian berbagai tokoh penting yang telah berjasa dalam sejarah Polsek Kebon Jeruk. Di antara tokoh yang hadir adalah:

  • Irjen Pol (Purn) Drs Sunaryono SH
  • Brigjen Pol (Purn) Drs Ahmad Alwi
  • Brigjen Pol (Purn) Mulyadi Kaharani

Kehadiran tiga tokoh besar tersebut menghidupkan kembali memori solidaritas internal Polri. Selain itu, tampak pula para mantan Kapolsek, mantan Wakapolsek, serta mantan anggota Polsek Kebon Jeruk yang kembali berkumpul dalam suasana kekeluargaan.

Dari jajaran aktif, hadir:

  • AKBP M. Hari Agung Julianto, S.Psi (Kabag SDM Polres Metro Jakbar)
  • Kompol Nur Aqsha Ferdianto, S.E (Kapolsek Kebon Jeruk)
  • AKP Subartoyo, SH, MH (Wakapolsek)
  • AKP Hernowo Subagyo, SH (Kanit Binmas)

Giat ini turut didukung oleh unsur lintas instansi, seperti:

  • Ketua PMI Jakarta Barat, H. Becky
  • Sekcam Kebon Jeruk, Iswandi
  • Babinsa
  • Satpol PP

Kolaborasi sejumlah pihak tersebut mempertegas bahwa urusan kemanusiaan tidak dapat dipikul oleh satu institusi saja. Dibutuhkan kekompakan, kerja sama, dan keikhlasan, seperti yang tampak dalam kegiatan donor darah ini.

Kebersamaan Lintas Generasi di Tubuh Polri

Acara donor darah ini juga menjadi ruang temu lintas generasi dalam internal Polsek Kebon Jeruk. Banyak purnawirawan yang baru pertama kali kembali bertemu dengan junior mereka setelah bertahun-tahun. Situasi tersebut memunculkan percakapan penuh nostalgia, tentang masa dinas, penanganan kasus-kasus besar, hingga momen-momen kebersamaan yang masih terkenang di antara mereka.

Namun lebih dari nostalgia, kegiatan ini memperlihatkan bahwa regenerasi dalam tubuh Polri berjalan dengan prinsip saling menghormati. Generasi aktif menunjukkan penghargaan yang tinggi kepada pendahulu mereka, sementara para purnawirawan memberikan dukungan moral serta pengalaman berharga bagi perwira muda.

Kompol Nur Aqsha Ferdianto dalam kesempatan itu menegaskan bahwa kegiatan sosial seperti donor darah menjadi momentum untuk memperkuat hubungan antara purnawirawan, anggota aktif, dan masyarakat. “Polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga hadir dalam kegiatan kemanusiaan. Donor darah adalah bentuk nyata kepedulian kami. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan manfaat dari kehadiran Polri, baik yang aktif maupun purnawirawan,” ujarnya.

Ketua PMI Jakarta Barat, H. Becky, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di wilayah Jakarta Barat cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Karena itu, kegiatan donor darah yang melibatkan institusi besar seperti Polri sangat penting untuk menjaga stabilitas stok darah.

“Kolaborasi seperti ini sangat membantu PMI. Masyarakat membutuhkan stok darah yang cukup setiap hari, dan kegiatan seperti ini menjadi penopang yang signifikan,” ujar Becky.

Sekcam Kebon Jeruk, Iswandi, juga menegaskan bahwa pemerintah kecamatan sangat mendukung giat kemanusiaan tersebut. Menurutnya, donor darah memiliki dampak langsung bagi masyarakat dan menumbuhkan budaya gotong royong di wilayah Kebon Jeruk.

Selain mengumpulkan kantong-kantong darah untuk masyarakat yang membutuhkan, kegiatan ini juga memperkuat karakter humanis yang merupakan bagian penting dari citra Polri. Aksi donor darah ini mencerminkan bahwa kepolisian tidak hanya bekerja pada ranah keamanan dan penegakan hukum, tetapi juga hadir sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap sesama.

Kegiatan ini menjadi simbol bahwa solidaritas tidak mengenal pangkat, usia, ataupun status keaktifan di institusi. Para purnawirawan, anggota aktif, relawan PMI, aparatur kecamatan, hingga masyarakat umum yang hadir, semuanya bergerak dalam satu tujuan: menyelamatkan nyawa.

Giat donor darah di GOR Kecamatan Kebon Jeruk bukan sekadar acara tahunan atau agenda internal. Ia adalah pernyataan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah nilai yang abadi. Semangat itu tercermin jelas dari wajah para purnawirawan yang hadir, para anggota aktif yang mendampingi, serta seluruh pihak yang terlibat.

Melalui aksi sederhana namun berdampak besar ini, keluarga besar Polsek Kebon Jeruk mengirim pesan kuat kepada publik: “Mengabdi bukan tentang kapan seseorang pensiun, tetapi tentang seberapa besar hati untuk terus melayani.”