Kuningan — Sandiwartanews.com – Kabupaten Kuningan mencatatkan sejarah penting dalam gerakan perempuan melalui penyelenggaraan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 dan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-26 tingkat kabupaten tahun 2025. Untuk pertama kalinya, dua agenda besar ini dipadukan dalam satu perayaan kolaboratif yang berlangsung di GOR Ewangga Kuningan, Rabu (10/12/2025). Perpaduan tersebut menghadirkan suasana berbeda, lebih meriah, kompak, serta menampilkan semangat pemberdayaan perempuan yang terus berkembang.
Ribuan kader PKK dan anggota DWP dari seluruh kecamatan memadati GOR sejak pagi. Kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.; Wakil Bupati Hj. Tuti Andriani, S.H., M.Kn.; Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan Hj. Ela Helayati, S.Sos.; Ketua DWP Kabupaten Kuningan Ny. Yati U Kusmana; serta jajaran Forkopimda, menambah bobot acara yang dirancang sebagai wadah integrasi dua organisasi perempuan terbesar di daerah.
Ketua Panitia, Nanung Setiawati, menjelaskan bahwa penyatuan dua peringatan tersebut merupakan simbol sinergi dan keselarasan visi antara PKK dan DWP dalam memperkuat gerakan sosial dan pemberdayaan keluarga. Tema HKG PKK tahun ini, “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas,” dinilai sangat sejalan dengan tema HUT DWP ke-26, yaitu “Peran Strategis Dharma Wanita Persatuan dalam Pendidikan Anak Bangsa untuk Indonesia Emas 2045.”
“Kolaborasi ini adalah pesan kuat bahwa perempuan Kuningan memiliki energi besar untuk ikut mengawal pembangunan daerah dan nasional,” tutur Nanung.
Ia menambahkan bahwa kedua organisasi selama ini tidak hanya menggerakkan kegiatan-kegiatan rumah tangga atau seremonial, tetapi telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam sejumlah isu sosial, termasuk pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pemberdayaan ekonomi.
Sehari penuh, GOR Ewangga menjadi pusat kegiatan sosial, edukatif, dan kesehatan. Beragam aktivitas digelar untuk memberikan manfaat konkret, seperti seminar ESQ yang diikuti ratusan peserta, cooking class, lomba pangan lokal, istighosah, hingga doa bersama.
Layanan masyarakat menjadi perhatian besar panitia. Pemeriksaan mata gratis disediakan bagi pelajar, disertai pembagian 1.000 kacamata gratis untuk siswa SLTP–SLTA. Pemerintah juga menyalurkan bantuan protein hewani untuk pencegahan stunting, meninjau Program Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta menggelar edukasi literasi keuangan bekerja sama dengan Bank Kuningan dan OJK Cirebon.
DWP Kabupaten Kuningan menambahkan deretan kegiatan dengan melaksanakan deteksi dini kanker payudara, bedah sekolah, kegiatan DWP Mengajar, bakti sosial, bazar UMKM yang melibatkan perempuan pelaku usaha, serta aksi donor darah menjelang Peringatan Hari Ibu.
Kegiatan tersebut memperlihatkan bahwa peringatan HKG PKK dan HUT DWP ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.
Perempuan sebagai Penopang Generasi
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kabupaten Kuningan Ny. Yati U Kusmana—yang membacakan amanat Ketua Umum DWP Pusat—mengajak seluruh anggota DWP dan kaum perempuan untuk menjadikan keluarga sebagai pusat pembentukan karakter generasi. Ia menekankan pentingnya pilar Asih, Asuh, dan Asah dalam mendidik anak serta membangun ketahanan keluarga.
“Tahun ini, DWP menegaskan fokus pada peran strategis ibu dalam pendidikan bangsa. Tagline kami, ‘Dharma Wanita: Mengajar, Mendidik dengan Hati, Menginspirasi Negeri,’ menjadi spirit untuk terus berkontribusi nyata,” ungkapnya.
Ia juga mengajak perempuan untuk terus cerdas, adaptif, dan berdaya, sejalan dengan tantangan era digital dan tuntutan pembangunan nasional.
Bunda Ela: Kekuatan Perempuan Ada pada Solidaritas
Ketua TP PKK Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati—atau Bunda Ela—menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kader PKK yang ia sebut sebagai perempuan dengan ketangguhan ganda: mengelola keluarga sekaligus menjadi penggerak sosial di tengah masyarakat.
“Kekuatan perempuan itu ada pada saling dukung. Perempuan tidak boleh menjatuhkan satu sama lain. Jika perempuan solid, keluarga sejahtera dan daerah akan melesat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bunda Ela meresmikan Sentra Cipta Mandiri (SCM), ruang kreatif yang menaungi karya Batik Ciprat hasil tangan para penyandang disabilitas mental dari Shelter Workshop Peduli Desa Tambakbaya. SCM menjadi bukti nyata bahwa PKK Kuningan tidak hanya bergerak pada isu keluarga, tetapi juga penguatan inklusi sosial dan pemberdayaan kelompok rentan.
Salah satu sorotan utama acara adalah peluncuran Batik Ciprat Tambakbaya. Karya ini dibuat oleh penyandang disabilitas mental dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sebagai bagian dari program rehabilitasi dan pemberdayaan. Pemerintah Kabupaten Kuningan menilai karya tersebut bukan hanya produk seni bernilai ekonomi, tetapi juga medium untuk memperkuat kepercayaan diri para pembuatnya.
Bupati Dian: Perempuan Adalah Jantung Pembangunan
Dalam sambutannya, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., memberikan apresiasi mendalam kepada PKK dan DWP yang selama ini menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
“Tanpa PKK dan DWP, pemerintah daerah akan pincang. Ibu-ibu adalah tanah tempat akar pembangunan tumbuh. Kelembutan sekaligus ketangguhan perempuan adalah jantung pembangunan sosial,” ucapnya.
Bupati Dian kemudian memberikan nama baru untuk motif Batik Ciprat Tambakbaya, yakni “Batik Ciprat Jamuju”, terinspirasi dari pohon endemik Gunung Ciremai. Ia menandatangani komitmen penguatan inklusi sosial serta membuka peluang agar motif tersebut dapat menjadi salah satu seragam ASN Pemkab Kuningan.
Suasana haru muncul ketika Khodijah, S.Pd.I., kader senior TP PKK Kuningan, dipanggil ke atas panggung. Bupati menceritakan dedikasi Khodijah selama puluhan tahun mengabdi untuk gerakan PKK hingga akhirnya meraih penghargaan Adhi Bhakti Utama pada puncak HKG PKK tingkat Provinsi Jawa Barat.
Atas prestasi tersebut, Khodijah mendapatkan hadiah umrah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bupati Dian turut memberikan uang saku Rp10 juta, yang disambut tepuk tangan meriah ribuan peserta.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, yang memberikan sambutan secara daring, menekankan pentingnya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap 10 Program Pokok PKK, memperkuat kolaborasi antarwilayah, dan memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung pelayanan masyarakat. Ia juga memberikan apresiasi kepada Bunda Ela yang dinilai konsisten mempublikasikan kegiatan PKK Kuningan dan mendukung program provinsi, termasuk penyaluran kacamata gratis bagi pelajar.
Peringatan kolaboratif HKG PKK ke-53 dan HUT DWP ke-26 di GOR Ewangga menjadi bukti bahwa perempuan Kabupaten Kuningan terus bergerak, berdaya, dan menjadi bagian penting dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Acara yang dipandu oleh duo MC Ki Daus dan Ceu Popon ini ditutup dengan pemotongan tumpeng dan penampilan seni dari siswa berprestasi, menandai babak baru perjalanan gerakan perempuan di Kabupaten Kuningan.




