Sandiwartanews.com – Upaya percepatan penanggulangan bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh memasuki fase baru yang jauh lebih terstruktur dan masif. Pada Senin siang, 8 Desember 2025, Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo memimpin langsung apel besar pemberangkatan pasukan dan sarana prasarana di Lapangan Mako Korps Brimob Polri, Depok, Jawa Barat. Apel ini menjadi penegasan bahwa Polri bergerak cepat dan sistematis untuk membantu masyarakat terdampak bencana yang hingga kini masih bergulat dengan kondisi sulit.
Komjen Pol Dedi Prasetyo tiba di lapangan apel dengan agenda utama memimpin pemeriksaan kesiapan personel, kendaraan, dan seluruh sarana pendukung. Dalam arahannya, Wakapolri menegaskan bahwa operasi kemanusiaan kali ini harus mengutamakan kecepatan respons, ketepatan bantuan, serta kehadiran Polri yang benar-benar dirasakan masyarakat di lapangan. Tidak hanya itu, ia menekankan pentingnya koordinasi antara Polri dan seluruh elemen pemerintah agar pemulihan di tiga provinsi terdampak dapat berlangsung lebih efektif.
Usai apel, Wakapolri melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dari berbagai satuan, seperti Brimob, Sabhara, Dokpol, dan Unit K9. Pemeriksaan sarana prasarana berupa ambulans, randur lapangan, kendaraan SAR, kendaraan taktis, hingga unit mobile water treatment dilakukan detail untuk memastikan seluruh perangkat berfungsi optimal sebelum diberangkatkan ke daerah bencana.
Ratusan Personel dan Sarana Taktis Dikirim untuk Percepatan Penanganan
Berdasarkan data resmi Divisi Humas Polri, pelibatan kekuatan besar ini terdiri dari:
- 361 personel Brimob,
- 200 personel Sabhara,
- 12 ambulans dengan 48 tenaga kesehatan,
- 19 anjing pelacak (K9) dan 29 personel pendamping,
- 15 dapur lapangan (randur lap),
- 12 unit water treatment Brimob,
- Serta peralatan SAR kelompok maupun perorangan,
- Termasuk kendaraan taktis, kendaraan evakuasi, hingga mobil tangki air.
Seluruh pasukan dan sarana pendukung tersebut disiapkan sebagai gelombang percepatan untuk memastikan proses evakuasi, penyelamatan, dan bantuan kemanusiaan berjalan lebih maksimal di tiga wilayah terdampak.
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Truno Yudo Wisnu Andiko, menyampaikan bahwa pengecekan seluruh perangkat sangat krusial agar tidak ada hambatan saat pasukan tiba di lapangan.
“Hari ini Polri memastikan seluruh personel dan sarana dalam kondisi optimal. Instruksi Bapak Presiden saat meninjau Aceh sangat jelas: optimalkan seluruh kekuatan Polri. Maka Pak Kapolri dan Pak Wakapolri mengecek langsung kesiapan ini,” ungkap Brigjen Truno.
Ia menambahkan bahwa pasukan yang sudah berada di lokasi sejak beberapa hari sebelumnya kini diperkuat gelombang tambahan agar operasi kemanusiaan dapat dilakukan tiga langkah lebih cepat.
Fokus Utama: Evakuasi, Air Bersih, Layanan Kesehatan, hingga Stabilitas Sosial
Polri menegaskan bahwa operasi kemanusiaan ini tidak hanya berfokus pada pencarian dan evakuasi korban. Ada sejumlah prioritas yang difokuskan untuk memulihkan stabilitas kehidupan warga terdampak bencana.
Beberapa prioritas tersebut meliputi:
1. Mempercepat distribusi BBM agar SPBU bisa kembali beroperasi normal dan tidak terjadi antrean panjang.
2. Memberikan layanan air bersih melalui unit water treatment dan mobil tangki air yang disiapkan khusus untuk pemenuhan kebutuhan warga.
3. Layanan kesehatan mobile, termasuk pemeriksaan, pengobatan, dan penanganan darurat bagi warga yang terdampak.
4. Dukungan pendidikan, terutama bagi pelajar yang sedang menghadapi masa ujian. Beberapa kapolres telah menyiapkan ruang belajar sementara.
5. Pengamanan distribusi bantuan, agar logistik tersalurkan dengan tertib dan tepat sasaran.
6. Menjaga stabilitas sosial, mengingat bencana dapat memicu potensi gangguan keamanan di beberapa titik.
“Kami ingin memastikan kehidupan sosial masyarakat kembali stabil. Anak-anak bisa belajar, pelayanan publik kembali berjalan, dan warga mendapatkan air bersih serta layanan kesehatan yang layak,” ujar Brigjen Truno.
Apresiasi dari Ketum FRIC: Polri Hadir Tepat Waktu dan Memberi Harapan Baru

Gerak cepat Polri mendapatkan apresiasi tinggi dari Ketua Umum Fast Respon Indonesia Center (FRIC), H. Dian Surahman. Menurutnya, langkah Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menjadi bukti nyata bahwa Polri menempatkan aspek kemanusiaan di atas kepentingan lainnya, terutama dalam kondisi darurat.
“Atas nama seluruh keluarga besar FRIC, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri. Gerak cepat dan koordinasi besar yang di lakukan hari ini adalah bentuk komitmen Polri untuk hadir tanpa menunda di tengah masyarakat yang sedang membutuhkan,” ujar Ketum FRIC dalam pernyataan resminya.
Ia menilai bahwa mobilisasi pasukan dan peralatan skala besar ini adalah gambaran bahwa Polri benar-benar menempatkan bencana sebagai prioritas nasional. Tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan teknis, tetapi juga empati serta pendekatan humanis.
H. Dian Surahman juga mengapresiasi upaya Polri yang tidak hanya berfokus pada aspek evakuasi, tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, seperti BBM, air bersih, hingga ruang belajar.
“Polri telah menunjukkan bahwa kekuatan negara bukan hanya dari kemampuan menjaga keamanan, tetapi dari kepedulian dalam membantu masyarakat di saat tersulit. Ini adalah bentuk pelayanan publik yang patut di apresiasi,” tegasnya.
Sebagai organisasi wartawan, FRIC berkomitmen mendukung upaya Polri melalui pemberitaan yang akurat, berimbang, dan bermanfaat bagi publik.
Sinergi Nasional untuk Masyarakat
Operasi kemanusiaan ini menandai sinergi kuat antara pemerintah, Polri, lembaga terkait, dan elemen masyarakat. Polri menegaskan bahwa personelnya akan terus berada di lapangan sampai kondisi masyarakat benar-benar pulih dan kehidupan sosial dapat berjalan normal kembali.
Dengan kekuatan besar yang telah di kerahkan dan dukungan lintas instansi, upaya pemulihan di Sumut, Sumbar, dan Aceh diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, aman, dan terkoordinasi.



